Pertumbuhan Pusat Bisnis di Jakarta Paling Agresif
A
A
A
JAKARTA - Pusat bisnis di Jakarta seakan tidak pernah berhenti memproduksi bangunan perkantoran. Setiap tahun puluhan perkantoran baru muncul. Saat ini, perkantoran baru banyak bermunculan di pusat bisnis utama (central business district/CBD).
Di samping CBD, pertumbuhan kantor di Jalan Tahi Bonar (TB) Simatupang, Jakarta Selatan, juga menunjukkan geliat. Daerah CBD di Jakarta terpusat pada beberapa jalan utama, yaitu Jalan Sudirman, Rasuna Said, Mega Kuningan, Thamrin, dan Satrio.
Menurut laporan kuartal pertama Collier International Indonesia, sebuah lembaga riset properti, walaupun belum ada pasokan baru pada 2014, kegiatan konstruksi untuk gedung perkantoran di CBD terlihat terus maju. Setidaknya ada lima perkantoran baru yang sedang tahap konstruksi, yaitu Sinarmas MSIG, Lippo Kuningan, The Noble House Office Tower, Gran Rubina Tower 1, dan Convergence.
Sementara tahun depan, akan ada tambahan 12 perkantoran baru di pusat bisnis Indonesia ini. Jalan Sudirman, Gatot Subroto, dan Satrio masing-masing menyumbang tiga perkantoran baru. Sementara tiga kantor sisanya ada di Mega Kuningan, Rasuna Said, dan Thamrin. 12 kantor yang akan muncul pada tahun depan itu, 11 di antaranya sudah dalam tahap konstruksi, sementara satu sisanya masih dalam perencanaan.
Kantor terbesar yang akan tersedia tahun depan, yaitu Sahid Sudirman Center yang mempunyai luas 138.500 (semi-gross area) dan terletak di Jalan Sudirman. Sementara itu, perkantoran di luar CBD kebanyakan muncul di Jalan Simatupang. Bahkan, jumlah perkantoran yang muncul di jalan ini lebih banyak dibanding CBD, yaitu enam buah perkantoran.
Keenam perkantoran baru itu, yaitu Green Kosmo Mansion Tower, The Manhattan Square TB Simatupang, O?ce Park TB Simatupang, Plaza Oleos TB Simatupang, Metropolitan Tower, dan Palma Tower. Walaupun jumlah perkantoran di TB Simatupang lebih banyak, luas perkantoran yang dibangun rata-rata lebih kecil dibanding CBD. Perkantoran terbesar mempunyai luas 44.000 SGA, yaitu Metropolitan Tower.
“Berdasarkan wilayah, Jakarta Selatan menjadi penyumbang terbesar perkantoran luar CBD. Dari luas 1,06 juta meter persegi yang diproyeksikan muncul pada 2014-2017, sekitar 67,6% di antaranya berada di Jakarta Selatan,” tulis Collier, yang juga menyebutkan 75,5% di antaranya disumbang perkantoran yang berada di daerah TB Simatupang.
Analis properti Anton Sitorus mengakui, TB Simatupang memang tumbuh pesat saat ini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kawasan ini tumbuh pesat, di antaranya terintegrasi dengan berbagai fasilitas lain, seperti pendidikan dan hiburan, serta berbagai pertimbangan banyak perusahaan yang memilih kawasan ini.
Di samping CBD, pertumbuhan kantor di Jalan Tahi Bonar (TB) Simatupang, Jakarta Selatan, juga menunjukkan geliat. Daerah CBD di Jakarta terpusat pada beberapa jalan utama, yaitu Jalan Sudirman, Rasuna Said, Mega Kuningan, Thamrin, dan Satrio.
Menurut laporan kuartal pertama Collier International Indonesia, sebuah lembaga riset properti, walaupun belum ada pasokan baru pada 2014, kegiatan konstruksi untuk gedung perkantoran di CBD terlihat terus maju. Setidaknya ada lima perkantoran baru yang sedang tahap konstruksi, yaitu Sinarmas MSIG, Lippo Kuningan, The Noble House Office Tower, Gran Rubina Tower 1, dan Convergence.
Sementara tahun depan, akan ada tambahan 12 perkantoran baru di pusat bisnis Indonesia ini. Jalan Sudirman, Gatot Subroto, dan Satrio masing-masing menyumbang tiga perkantoran baru. Sementara tiga kantor sisanya ada di Mega Kuningan, Rasuna Said, dan Thamrin. 12 kantor yang akan muncul pada tahun depan itu, 11 di antaranya sudah dalam tahap konstruksi, sementara satu sisanya masih dalam perencanaan.
Kantor terbesar yang akan tersedia tahun depan, yaitu Sahid Sudirman Center yang mempunyai luas 138.500 (semi-gross area) dan terletak di Jalan Sudirman. Sementara itu, perkantoran di luar CBD kebanyakan muncul di Jalan Simatupang. Bahkan, jumlah perkantoran yang muncul di jalan ini lebih banyak dibanding CBD, yaitu enam buah perkantoran.
Keenam perkantoran baru itu, yaitu Green Kosmo Mansion Tower, The Manhattan Square TB Simatupang, O?ce Park TB Simatupang, Plaza Oleos TB Simatupang, Metropolitan Tower, dan Palma Tower. Walaupun jumlah perkantoran di TB Simatupang lebih banyak, luas perkantoran yang dibangun rata-rata lebih kecil dibanding CBD. Perkantoran terbesar mempunyai luas 44.000 SGA, yaitu Metropolitan Tower.
“Berdasarkan wilayah, Jakarta Selatan menjadi penyumbang terbesar perkantoran luar CBD. Dari luas 1,06 juta meter persegi yang diproyeksikan muncul pada 2014-2017, sekitar 67,6% di antaranya berada di Jakarta Selatan,” tulis Collier, yang juga menyebutkan 75,5% di antaranya disumbang perkantoran yang berada di daerah TB Simatupang.
Analis properti Anton Sitorus mengakui, TB Simatupang memang tumbuh pesat saat ini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kawasan ini tumbuh pesat, di antaranya terintegrasi dengan berbagai fasilitas lain, seperti pendidikan dan hiburan, serta berbagai pertimbangan banyak perusahaan yang memilih kawasan ini.
(dmd)