Proyek Millennium Village Bernilai Rp200 Triliun
A
A
A
TANGERANG - Iklim bisnis properti yang semakin ketat tidak menghalangi langkah PT Lippo Karawaci Tbk untuk melakukan ekspansi. Melalui unit bisnisnya, Lippo Homes, mereka meluncurkan proyek anyar bertajuk Millennium Village. Tidak tanggung-tanggung, total nilai pembangunan secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp200 triliun.
Millennium Village menempati lahan seluas 70 hektare (ha) di kota mandiri Lippo Village, Tangerang. Lippo Village mengantongi izin tidak kurang dari 2.500 hektare. Di antara area seluas itu, Lippo sudah menuntaskan pembebasan lahan 1.200 hektare dan saat ini masih ada sisa lahan 400 ha-500 ha yang belum digarap.
Lippo membagi pengembangan Millennium Village dalam tiga tahap sampai dengan 20 tahun ke depan. Millennium Village akan menjadi kawasan terintegrasi dengan konsep global smart city pertama di Indonesia.
Di Millennium Village bakal berdiri gedung perkantoran, menara apartemen, ruang komersial, hotel, pusat ritel, sekolah, hingga rumah sakit. Proyek ini adalah bagian dari 132 ha yang dialokasikan Lippo Karawaci sebagai proyek CBD.
“Kami terinspirasi CBD-CBD global seperti di New York, Hong Kong, dan Singapura,” kata Chief Marketing Officer (CMO) Lippo Homes, Jopy Rusli di Jakarta, akhir pekan lalu.
Pada tahap awal, lanjut dia, Lippo Karawaci membangun hunian apartemen dan lifestyle destination. Pembangunan tahap awal ini merupakan zona ketiga seluas 26,32 ha. Dua zona lain adalah zona 2, yakni city center seluas 13,12 ha, dan zona 1 culture dan business district seluas 29,36 ha. “Sumber dana untuk pembangunan kombinasi, yakni dari kas internal dan presales,” ucap Jopy.
Tahap pertama seluas 13,12 ha akan mulai dikerjakan pada tahun ini. Fasilitas Millennium Village meliputi apartemen, perkantoran, mal, hotel, sekolah, dan rumah sakit. Mal yang ada di Millennium Village, Lippo Grand Mall diklaim akan menjadi mal terbesar di Tangerang dengan luas area 470.000 meter persegi (m2).
Selain itu masih ada Shopping Street sepanjang 1,5 kilometer (km) yang mengadopsi konsep Orchard Road di Singapura. Tidak mau ketinggalan dengan pengembang lain, Lippo juga berambisi menjadikan salah satu menara yang ada di Millennium Village, Iconic Tower, sebagai salah satu gedung pencakar langit paling tinggi di Indonesia. Menara setinggi 100 lantai tersebut rencananya diisi untuk perkantoran, apartemen, dan hotel.
Jopy mengatakan, estimasi nilai proyek Rp200 triliun diperoleh dari proyek strata title, seperti apartemen dan kantor. “Untuk apartemen, kami akan melego dengan harga jual mulai Rp20 juta per m2,” ujarnya.
Namun, Jopy enggan memberi tahu nilai investasi yang disiapkan untuk mendirikan Millennium Village. Dia yakin prapenjualan dan kas internal sudah cukup untuk sumber pendanaan.
Sementara itu, Vice President & Head of Corporate Communication Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati menyebutkan, perusahaannya menyiapkan belanja modal senilai USD650 juta pada 2014.
Sebanyak USD300 juta di antaranya bakal mengalir untuk pembangunan proyek yang sedang berjalan, seperti St Moritz, Holland Village, Embarcadero Park, dan Millennium Village.
Millennium Village menempati lahan seluas 70 hektare (ha) di kota mandiri Lippo Village, Tangerang. Lippo Village mengantongi izin tidak kurang dari 2.500 hektare. Di antara area seluas itu, Lippo sudah menuntaskan pembebasan lahan 1.200 hektare dan saat ini masih ada sisa lahan 400 ha-500 ha yang belum digarap.
Lippo membagi pengembangan Millennium Village dalam tiga tahap sampai dengan 20 tahun ke depan. Millennium Village akan menjadi kawasan terintegrasi dengan konsep global smart city pertama di Indonesia.
Di Millennium Village bakal berdiri gedung perkantoran, menara apartemen, ruang komersial, hotel, pusat ritel, sekolah, hingga rumah sakit. Proyek ini adalah bagian dari 132 ha yang dialokasikan Lippo Karawaci sebagai proyek CBD.
“Kami terinspirasi CBD-CBD global seperti di New York, Hong Kong, dan Singapura,” kata Chief Marketing Officer (CMO) Lippo Homes, Jopy Rusli di Jakarta, akhir pekan lalu.
Pada tahap awal, lanjut dia, Lippo Karawaci membangun hunian apartemen dan lifestyle destination. Pembangunan tahap awal ini merupakan zona ketiga seluas 26,32 ha. Dua zona lain adalah zona 2, yakni city center seluas 13,12 ha, dan zona 1 culture dan business district seluas 29,36 ha. “Sumber dana untuk pembangunan kombinasi, yakni dari kas internal dan presales,” ucap Jopy.
Tahap pertama seluas 13,12 ha akan mulai dikerjakan pada tahun ini. Fasilitas Millennium Village meliputi apartemen, perkantoran, mal, hotel, sekolah, dan rumah sakit. Mal yang ada di Millennium Village, Lippo Grand Mall diklaim akan menjadi mal terbesar di Tangerang dengan luas area 470.000 meter persegi (m2).
Selain itu masih ada Shopping Street sepanjang 1,5 kilometer (km) yang mengadopsi konsep Orchard Road di Singapura. Tidak mau ketinggalan dengan pengembang lain, Lippo juga berambisi menjadikan salah satu menara yang ada di Millennium Village, Iconic Tower, sebagai salah satu gedung pencakar langit paling tinggi di Indonesia. Menara setinggi 100 lantai tersebut rencananya diisi untuk perkantoran, apartemen, dan hotel.
Jopy mengatakan, estimasi nilai proyek Rp200 triliun diperoleh dari proyek strata title, seperti apartemen dan kantor. “Untuk apartemen, kami akan melego dengan harga jual mulai Rp20 juta per m2,” ujarnya.
Namun, Jopy enggan memberi tahu nilai investasi yang disiapkan untuk mendirikan Millennium Village. Dia yakin prapenjualan dan kas internal sudah cukup untuk sumber pendanaan.
Sementara itu, Vice President & Head of Corporate Communication Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati menyebutkan, perusahaannya menyiapkan belanja modal senilai USD650 juta pada 2014.
Sebanyak USD300 juta di antaranya bakal mengalir untuk pembangunan proyek yang sedang berjalan, seperti St Moritz, Holland Village, Embarcadero Park, dan Millennium Village.
(dmd)