Pertumbuhan Ekonomi Filipina Turun di Bawah 6%
A
A
A
FILIPINA - Pertumbuhan ekonomi Filipina menurun hingga di bawah 6 persen untuk pertama kalinya dalam sembilan kuartal. Ini memberikan ruang lingkup bank sentral untuk mempertahankan suku bunga pada rekor rendah.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (29/5/2014), Statistik Otoritas Filipina di Manila hari ini mengungkapkan, produk domestik bruto Filipina meningkat 5,7% dalam tiga bulan sampai Maret dari tahun sebelumnya, setelah naik 6,3% pada kuartal sebelumnya. Perkiraan median dari 22 ekonom sebesar 6,4%.
Sekretaris Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan mengatakan, melambatnya pertumbuhan di negara ini dikarenakan adanya bencana alam termasuk Super Typhoon Haiyan yang terjadi pada November.
Negara-negara berkembang menghadapi gelombang baru volatilitas termasuk kebijakan moneter AS dan Eropa, dan pertumbuhan tidak merata di Jepang serta China, Gubernur bank sentral Filipina Amando Tetangco mengatakan bulan ini.
"Ini mungkin akan menjadi salah satu terlemah tahun ini," kata Philip McNicholas, seorang ekonom senior di BNP Paribas SA di Hong Kong.
"Percepatan siklus investasi pemerintahan Aquino bergerak untuk berurusan dengan defisit infrastruktur harus meningkatkan pertumbuhan akhir tahun ini," ujarnya.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (29/5/2014), Statistik Otoritas Filipina di Manila hari ini mengungkapkan, produk domestik bruto Filipina meningkat 5,7% dalam tiga bulan sampai Maret dari tahun sebelumnya, setelah naik 6,3% pada kuartal sebelumnya. Perkiraan median dari 22 ekonom sebesar 6,4%.
Sekretaris Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan mengatakan, melambatnya pertumbuhan di negara ini dikarenakan adanya bencana alam termasuk Super Typhoon Haiyan yang terjadi pada November.
Negara-negara berkembang menghadapi gelombang baru volatilitas termasuk kebijakan moneter AS dan Eropa, dan pertumbuhan tidak merata di Jepang serta China, Gubernur bank sentral Filipina Amando Tetangco mengatakan bulan ini.
"Ini mungkin akan menjadi salah satu terlemah tahun ini," kata Philip McNicholas, seorang ekonom senior di BNP Paribas SA di Hong Kong.
"Percepatan siklus investasi pemerintahan Aquino bergerak untuk berurusan dengan defisit infrastruktur harus meningkatkan pertumbuhan akhir tahun ini," ujarnya.
(izz)