Pilpres Masih akan Pengaruhi Pergerakan IHSG
A
A
A
JAKARTA - Jelang Pemilihan Umum Presiden nampaknya masih akan menjadi sentimen tersendiri bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada akhir pekan kemarin, IHSG ditutup turun tajam mencapai 1,8 persen.
Head of Research KSK Financial Group, David Cornelis menjelaskan, hal ini tidak sesuai harapan pelaku pasar, yang mencatat IHSG hanya naik 1,1 persen pada Mei kemarin. adapun iterasi reratanya selama 23 tahun terakhir pada Mei diekspektasikan pelaku pasar mampu bergerak positif mencapai 1,9 persen.
"Sedangkan untuk Juni patron IHSG diproyeksikan cenderung naik sebesar 2 persen, dari data historis sejak 1990. Artinya ada harapan bagi investor untuk membeli di harga yang lebih murah saat ini hingga sebulan ke depan menjelang Pilpres," tutur dia dalam risetnya, Senin (2/6/2014).
IHSG masih dalam tren naik secara miopik, namun dengan momentum yang semakin melemah dan cenderung antiklimaks. Pasar masih dalam posisi menunggu determinan utama di pekan ini yaitu BI Rate dan data inflasi, sebelum melonjak signifikan secara siklikal di bulan berikutnya.
Terlihat jelas asing merotasi dan menyeimbangkan portofolio mereka memasuki liburan musim panas menyambut pesta piala dunia dua pekan lagi dan sebulan jelang puasa di tiga sektor yang memiliki bobot besar terhadap IHSG.
"Yaitu Perbankan, Manufaktur, dan khususnya di sektor Aneka Industri yang tergelincir lebih dari 4 persen di akhir pekan silam," tukas dia.
Head of Research KSK Financial Group, David Cornelis menjelaskan, hal ini tidak sesuai harapan pelaku pasar, yang mencatat IHSG hanya naik 1,1 persen pada Mei kemarin. adapun iterasi reratanya selama 23 tahun terakhir pada Mei diekspektasikan pelaku pasar mampu bergerak positif mencapai 1,9 persen.
"Sedangkan untuk Juni patron IHSG diproyeksikan cenderung naik sebesar 2 persen, dari data historis sejak 1990. Artinya ada harapan bagi investor untuk membeli di harga yang lebih murah saat ini hingga sebulan ke depan menjelang Pilpres," tutur dia dalam risetnya, Senin (2/6/2014).
IHSG masih dalam tren naik secara miopik, namun dengan momentum yang semakin melemah dan cenderung antiklimaks. Pasar masih dalam posisi menunggu determinan utama di pekan ini yaitu BI Rate dan data inflasi, sebelum melonjak signifikan secara siklikal di bulan berikutnya.
Terlihat jelas asing merotasi dan menyeimbangkan portofolio mereka memasuki liburan musim panas menyambut pesta piala dunia dua pekan lagi dan sebulan jelang puasa di tiga sektor yang memiliki bobot besar terhadap IHSG.
"Yaitu Perbankan, Manufaktur, dan khususnya di sektor Aneka Industri yang tergelincir lebih dari 4 persen di akhir pekan silam," tukas dia.
(gpr)