Rupiah Anjlok, IHSG Berakhir di Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini mampu naik 18 poin meski nilai tukar rupiah anjlok, laporan ekonomi Indonesia tercatat terjadi inflasi 0,16% dan neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 mengalami defisit hingga USD1,97 miliar.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pada sore ini, berada di Rp11.774 per USD. Posisi ini melemah 97 poin atau 0,84% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 mengalami defisit hingga USD1,97 miliar atau sekitar Rp23 triliun (kurs Rp11.721/USD).
IHSG pada sore ini, Senin (2/6/2014) ditutup di zona hijau atau naik 18,183 poin (0,37%) ke level 4.912,091. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 4,527 poin (0,55%) ke level 829,078. Menguatnya IHSG ini disinyalir akibat aksi jual investor domestik.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,949 triliun dengan 5,573 miliar lembar saham diperdagangkan dan transaksi 208.357 miliar. Tercatat 118 saham naik, 193 saham melemah dan 72 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang bergerak di jajaran top gainers, antara lain Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp1.100 ke Rp29.750, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp1.050 ke Rp5.950, Link Net (LINK) naik Rp800 ke Rp2.400, dan Unilever (UNVR) naik Rp625 ke Rp29.750
Sedangkan saham-saham yang berada di top losers, antara lain saham Pool Advista (POOL) turun Rp950 ke Rp4.100, Matahari (LPPF) turun Rp625 ke Rp13.900, Astra Agro (AALI) turun Rp450 ke Rp26.875, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp400 ke Rp68.500.
Di Asia, Indeks Hang Seng menguat 71,51 poin atau 0,31% ke 23.081,65; indeks Straits Times naik 3,47 poin (0,11%) ke level 3.299,32, dan indeks Nikkei melonjak 303,54 poin (2,07%) ke level 14.935,92.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pada sore ini, berada di Rp11.774 per USD. Posisi ini melemah 97 poin atau 0,84% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 mengalami defisit hingga USD1,97 miliar atau sekitar Rp23 triliun (kurs Rp11.721/USD).
IHSG pada sore ini, Senin (2/6/2014) ditutup di zona hijau atau naik 18,183 poin (0,37%) ke level 4.912,091. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 4,527 poin (0,55%) ke level 829,078. Menguatnya IHSG ini disinyalir akibat aksi jual investor domestik.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,949 triliun dengan 5,573 miliar lembar saham diperdagangkan dan transaksi 208.357 miliar. Tercatat 118 saham naik, 193 saham melemah dan 72 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang bergerak di jajaran top gainers, antara lain Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp1.100 ke Rp29.750, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp1.050 ke Rp5.950, Link Net (LINK) naik Rp800 ke Rp2.400, dan Unilever (UNVR) naik Rp625 ke Rp29.750
Sedangkan saham-saham yang berada di top losers, antara lain saham Pool Advista (POOL) turun Rp950 ke Rp4.100, Matahari (LPPF) turun Rp625 ke Rp13.900, Astra Agro (AALI) turun Rp450 ke Rp26.875, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp400 ke Rp68.500.
Di Asia, Indeks Hang Seng menguat 71,51 poin atau 0,31% ke 23.081,65; indeks Straits Times naik 3,47 poin (0,11%) ke level 3.299,32, dan indeks Nikkei melonjak 303,54 poin (2,07%) ke level 14.935,92.
(gpr)