Ekspor Jawa Tengah Mengalami Penurunan 3,79%

Rabu, 04 Juni 2014 - 18:37 WIB
Ekspor Jawa Tengah Mengalami Penurunan 3,79%
Ekspor Jawa Tengah Mengalami Penurunan 3,79%
A A A
SEMARANG - Nilai ekspor Jawa Tengah bulan April 2014 mencapai USD498,05 juta atau mengalami penurunan 3,79% dibanding ekspor Maret 2014 (USD517,65 juta).

Bila dibanding April 2013 mengalami kenaikan sebesar USD57,81 juta (13,13%). Ekspor kumulatif Januari‐April 2014 mencapai USD1.921,15 juta, naik 13,19% dibanding kumulatif Januari‐April 2013 (USD1.697,29 juta).

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari menyatakan, Amerika Serikat masih menjadi negara utama tujuan Ekspor Jawa Tengah.

Berdasarkan data, ekspor ke Amerika pada periode Januari‐April 2014 mencapai angka terbesar disusul ekspor ke negara China dan Jepang. Nilai ekspor ketiga negara tersebut masing‐masing mencapai USD430,18 juta, USD225,62 juta dan USD172,65 juta dengan kontribusi sebesar 43,12% terhadap total ekspor Jawa Tengah periode Januari‐April 2014.

“Untuk komoditas masih didominasi tekstil dan barang tekstil, kayu dan barang dari kayu serta bermacam barang hasil pabrik,” katanya, Rabu (4/6/2014).

Sedangkan untuk Ekspor Migas Jawa Tengah pada bulan April 2014 mencapai USD45,83 juta turun 8,53% dari ekspor migas bulan sebelumnya. Sedang untuk komoditas non migas mencapai angka USD480,79 juta (naik 5,11% dibanding impor nonmigas Maret 2014).

“Neraca perdagangan Jawa Tengah komoditas nonmigas bulan April 2014 defisit USD28,57 juta, dengan total ekspor non migas sebesar USD452,22 juta sedangkan impor non migas sebesar USD480,79 juta,” jelasnya.

Sementara untuk nilai impor Jateng juga mengalami penurunan. Jika pada bulan Maret mencapai USD1.486,79 juta pada April hanya mencapai USD1.193,12 juta atau turun sebesar USD293,67 juta (19,75%).

Menurut Jam Jam, negara pemasok barang impor terbesar ke Jawa Tengah periode Januari‐April 2014 adalah Arab Saudi, Nigeria dan China dengan nilai impor masing masing sebesar USD1.272,32 juta, USD738,00 juta, dan USD692,74 juta. Pangsa pasar ketiga negara mencapai 52,86% terhadap total impor ke Jawa Tengah periode Januari‐April 2014.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Petrus Edison Ambarura berharap produk lokal salah satunya batik mampu mendongkrak ekspor Jawa Tengah.

Dia mengaku, ekspor harus terus digalakkan karena untuk menghindari defisit penjualan produk industri Jawa Tengah yang mulai turun saat memasuki triwulan II tahun ini.

Namun, meski nilai ekspor Jawa Tengah mengalami penurunan, dia tetap optimis ekspor Jawa Tengah akan mengalami peningkatan. “Mengingat besaran penurunan tidak terlalu besar dan produk Indonesia banyak diminati oleh pasar asing, kami optimis ekspor pada bulan-bulan berikutnya akan mengalami kenaikan,” tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5185 seconds (0.1#10.140)