Bisnis Properti di Bogor Komitmen Rawat Lingkungan

Kamis, 05 Juni 2014 - 19:18 WIB
Bisnis Properti di Bogor Komitmen Rawat Lingkungan
Bisnis Properti di Bogor Komitmen Rawat Lingkungan
A A A
BOGOR - Daerah Puncak, Bogor selama ini menjadi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang asri dan memiliki prospek berinvestasi properti. Berbagai macam vila dan hotel terus tumbuh.

Salah satunya yang merupakan kawasan hotel terbesar yakni Hotel Seruni I, II, dan III. Hotel Seruni berkomitmen untuk ikut menjaga kawasan Puncak agar tetap menjadi kawasan konservasi meskipun menjadi kawasan wisata dan menawarkan peluang bisnis.

Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup, salah satunya gerakan hidup sehat disuarakan oleh Hotel Seruni, Jalan Raya Pinus Kampung Baru Tegal Cibeureum, Cisarua, Bogor.

Polusi dan limbah serta pencemaran rupanya sangat berpengaruh bagi kesehatan. Belum lagi masalah pengolahan sampah di lingkungan, hingga sampah yang ada di dapur kita.

"Tanpa kita sadari, dengan hal kecil dari cara kita membuang sampah dapat berpengaruh besar dalam kehidupan kita, baik kesehatan dan kelangsungan kehidupan generasi anak cucu," kata Pemilik Hotel Seruni, Harjoseno, Kamis (5/6/2014).

Harjoseno mencontohkan, dengan mengonsumsi sayuran organik salah satunya mampu membebaskan tubuh dari zat kimia. "Kita konsumsi sayur mayur dan buah-buahan 85% dari seluruh total asupan makanan kita, maka secara genetik sel-sel kromosom kita bisa tercapai 120 tahun," ungkapnya.

Harjoseno mengaku sudah menerapkan pola hidup sehat selama 20 tahun yakni makan dengan gizi seimbang, tak merokok, tidur cukup, dan banyak minum air putih. Selain itu, ia mengingatkan baha terlalu banyak mengonsumsi daging merah akan memberikan hormon cortisol yang beracun bagi tubuh.

"Ikan mengandung Omega tiga, adalah sumber protein terbaik. Kacang-kacangan biji-bijian mengandung asam amino ditambah dengan beras merah, teri, kedelai sudah cukup bagi kebutuhan tubuh kita, enggak perlu kambing dan steak," ujarnya.

Meniadakan produk hewani, kata dia, dapat menghindarkan tubuh dari serangan jantung dan stroke serta menekan risiko kanker.

"Ikan laut itu bagus, sayuran organik tak mengandung pestisida. Jangan sampai kita lahir diberi susu, remaja minum soda, dewasa minum bir, tua sedikit berhubungan dengan infus. Kita hidup bukan hidup untuk makan, tetapi makan untuk hidup. Banyak orang Jepang di atas 100 tahun sehat," kata pria berusia 71 tahun ini.

Merokok, kata Harjoseno, artinya setiap batang mengurangi usia 5 menit. Karena itu ia memberlakukan pelestarian lingkungan di wilayah lingkungan Hotel Seruni dengan sistem pengolahan sampah organik, agar dapat menunjang kesehatan bagi para karyawan dan pengunjung.

"Dengan baiknya lingkungan pola hidup sehat, pola makan, bukan hanya wacana di berbagai belahan dunia, akan berhasil mencapai umur panjang 120 tahun, sehat tak pakai tongkat. Saya pribadi masih sehat, olahraga tenis dan berenang, diversifikasi pangan juga menjadi salah satu solusi," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5319 seconds (0.1#10.140)