Manulife Targetkan Perusahaan Gabung Kompensasi Pesangon

Kamis, 05 Juni 2014 - 21:30 WIB
Manulife Targetkan Perusahaan Gabung Kompensasi Pesangon
Manulife Targetkan Perusahaan Gabung Kompensasi Pesangon
A A A
SURABAYA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mulai agresif mendekati perusahaan-perusahaan. Tahun ini, Manulife mentargetkan perusahaan yang ada di Indonesia mengoptimalkan program pensiun untuk kompensasi pesangon bagi karyawan.

“Kami ingin perusahaan-perusahaan sadar akan pentingnya program pensiun untuk kompensasi pesangan karyawan,” kata Chief of Employee Benefits Manulife Indonesia, Nur Hasan Kurniawan, Kamis (5/6/2014).

Saat ini, sejak program pensiunan untuk kompensasi pesangon diberlakukan November 2013 lalu, nasabah dari perusahaan yang bergabung sebanyak 56. Catatan ini diketahui pada Mei 2014 lalu. Dengan begitu, Manulife optimis bisa mengembangkan program ini hingga 70 sampai 90 perusahaan yang bergabung.

Fakta ini karena perkembangan menunujukan data positif. Jika dalam tujuh bulan ada 56 perusahaan yang mengikuti program ini, berarti ada 7 hingga 8 perusahaan yang bergabung. “Jumlah 56 perusahaan saja asset dana yang kami kelola sudah mencapai Rp200 miliar. Inikan tanda-tanda program bisa diterima konsumen,” ungkap dia.

Manulife, lanjut dia, masih melakukan sosialisasi terhadap perusahaan-perusahaan atas program tersebut. Pasalnya, perusahaan akan sangat dibantu karena sewaktu perusahaan tersebut memutus kerja karyawannya, mereka tidak perlu takut untuk member pesangon. Sebab, pesangon sudah ditanggung Manulife.

Salah satu langkah yang sedang dilakukan Manulife adalah mengundang 110 perusahaan yang ada di Surabaya di The Square Ballroom Hall Lantai 3 ex Gelalel Jalan Basuki Rahmat, Surabaya kemarin. Dalam pertemuan ini, Manulife menegaskan komitmen untuk optimalkan pasar program untuk kompensasi pesangon (DPLK PPUKP). Hal ini dilakukan karena potensi pasar di Indonesia sangat besar.

Sesuai data statistic, dari 22 juta perusahaan di Indonesia, jumlah angka kerja mencapai 121,2 juta orang, dari jumlah tersebut hanya 7,5% yang memahami program pensiun. Disisi lain, Employee Benefits Manulife Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan bisnis sebesar 53% pada 2013. “Program DPLK PPUKP menjawab kebutuhan perusahaan dalam penyediaan dana kompensasi pesangon bagi karyawan,” paparnya.

Vice President Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Karyadi Pranoto mengatakan program pensiun ini merupakan terobosan baru yang dilakukan Manulife. Saat ini, hanya ada tujuh asuransi yang menerapkan sistem ini, satu diantaranya adalah Manulife. Karena peluangnya cukup besar, apalagi pemberian pesangon sesuai dengan UU No 13/2003 menegaskan kalau member pesangon kepada karyawan adalah sesuai kewajiban dan tidak bisa dihindari.

“Program pensiunan ini membantu perusahaan untuk memberikan kepastian dan jaminan hidup yang layak bagi karyawan saat tidak lagi bekerja diperusahaan tersebut,” katanya.

Bagi perusahaan, program DPLK PPUKP memberikan keuntungan besar, diantaranya fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan, pelayanan administrasi berkualitas, transparan dan professional, tersedia beragam pilihan investasi, dan dapat dipergunakan sebagai kompensasi pesangon.

“Yang terpenting, program ini untuk melayani kebutuhan perusahaan bukan perseorangan,” terangnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6293 seconds (0.1#10.140)