Subsidi BBM Ancam Defisit Transaksi Berjalan

Jum'at, 06 Juni 2014 - 12:51 WIB
Subsidi BBM Ancam Defisit Transaksi Berjalan
Subsidi BBM Ancam Defisit Transaksi Berjalan
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menghabiskan anggaran cukup besar dapat mengancam defisit neraca transaksi berjalan (current account defisit).

"Semakin di delay, semakin pengaruhnya ke depan. Budget defisit dijaga ketat, dalam situasi institusi Jurassic Park jangan ke zaman starwars," ucapnya dalam acara Penghargaan Wirakarya Adithama di Graha Niaga, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Dia berjanji akan memperketat kebijakan anggaran agar neraca perdagangan serta defisit transaksi berjalan.

"Saya melihat ini end dari easy money. Mau tidak mau stabilisasi makro jadi sangat penting. Kuncinya adalah bagaimana menjamin di samping inflasi, yaitu current account, implikasi kebijakan moneter ketat dan budget ketat harus dilakukan," tambahnya.

Menurutnya, anggaran yang ideal tidak bisa di tentukan. Namun, langkah yang bisa dilakukan adalah menaikkan harga BBM serta menghapus subsidi BBM yang nyaris jebol tersebut.

"Budget, kita bicara yang ideal enggak bisa terjadi. Jadi apa yang bisa kita lakukan. Yang jelas naikkan harga BBM. Apa mungkin itu dilakukan bulan depan pas ada pemilu, tanpa bicara dengan pemerintahan depan," jelasnya.

Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya juga memperbaiki neraca perdagangan yang mengalami defisit, mengingat hal ini akan berdampak pada defisit transaksi berjalan.

"Impor BBM begitu besar dibanding total impor kita, kalau tidak diperbaiki ekonomi kita akan lemah. Kita harus jadi mandiri, dan inisiatif ekspor," kata dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5162 seconds (0.1#10.140)