Arita Prima Siapkan Capex Rp50 M
A
A
A
JAKARTA - Emiten yang bergerak di bidang perdagangan valve, PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) pada tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp50 miliar.
Direktur Keuangan APII Hery Susanto mengatakan, dana belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk pengembangan bisnis sepanjang tahun ini.
"Nilai investasi tahun ini sekitar Rp50 miliar, yang akan digunakan untuk aset tetap dan aset lancar," kata Hery usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan Senin (9/6/2014).
Menurut Hery, nantinya dana belanja modal ini berasal dari dana internal kas perseroan serta ditambah dari pinjaman perbankan.
"Sumber belanja modal tentunya dari pendapatan dan piutang, kemudian dari pinjaman beberapa bank untuk support belanja modal kita ini," jelasnya.
Untuk diketahui, perseroan pada kuartal I tahun ini berhasil membukukan pndapatan sebesar Rp50,39 miliar atau meningkat 28,61% dibandingkan tahun sebelumnya Rp39,18 miliar.
Sedangkan laba komprehensif periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat dua kali lipat menjadi Rp10,65 miliar dari kuartal I tahun lalu Rp5,2 miliar.
Direktur Keuangan APII Hery Susanto mengatakan, dana belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk pengembangan bisnis sepanjang tahun ini.
"Nilai investasi tahun ini sekitar Rp50 miliar, yang akan digunakan untuk aset tetap dan aset lancar," kata Hery usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan Senin (9/6/2014).
Menurut Hery, nantinya dana belanja modal ini berasal dari dana internal kas perseroan serta ditambah dari pinjaman perbankan.
"Sumber belanja modal tentunya dari pendapatan dan piutang, kemudian dari pinjaman beberapa bank untuk support belanja modal kita ini," jelasnya.
Untuk diketahui, perseroan pada kuartal I tahun ini berhasil membukukan pndapatan sebesar Rp50,39 miliar atau meningkat 28,61% dibandingkan tahun sebelumnya Rp39,18 miliar.
Sedangkan laba komprehensif periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat dua kali lipat menjadi Rp10,65 miliar dari kuartal I tahun lalu Rp5,2 miliar.
(rna)