Perkuat Modal, Arita Prima Tunda Bagi Dividen

Senin, 09 Juni 2014 - 14:11 WIB
Perkuat Modal, Arita Prima Tunda Bagi Dividen
Perkuat Modal, Arita Prima Tunda Bagi Dividen
A A A
JAKARTA - Emiten distributor dan perdagangan valve, PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) pada tahun ini menunda untuk memberikan keuntungan bagi hasil kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai dari perolehan laba bersihnya di sepanjang 2013.

Direktur Keuangan APII, Hery Susanto mengatakan, laba tahun berjalan perseroan di 2013 yang sebesar Rp24 miliar itu seluruhnya dialokasikan sebagai laba ditahan. Hal ini telah disepakati oleh manajemen berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)) perseroan.

"Dalam RUPST disepakati, kami belum akan membagi dividen. Seluruh seluruh laba bersih di 2013 kami alokasikan ke laba ditahan guna memperkuat permodalan," kata Hery usai menghadiri RUPST perseroan, Senin (9/6/2014).

Dia menjelaskan, alasan manajemen mengalokasikan laba bersih 2013 untuk permodalan, mengingat kebutuhan dana untuk ekspansi bisnis perseroan cukup tinggi ke depan.

Sebagai informasi, sepanjang 2013 Aritama Prima berhasil mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp24,19 miliar atau naik dibanding tahun sebelumnya Rp19,66 miliar.

Kenaikan laba ini salah satunya didukung dari pendapatan konsolidasi sebesar Rp184,22 miliar yang merupakan pendapatan perseroan dan anak usaha.

"Angka ini meningkat 19,82% jika dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh perseroan pada tahun lalu," jelasnya.

Hery mengatakan, Arita Prima juga berhasil mencatat laba kotor pada 2013 naik sebesar 15,90% menjadi Rp98,72 miliar dibanding laba kotor tahun sebelumnya sebesar Rp85,18 miliar.

Menurutnya, hal ini dikarenakan penjualan 2011 lebih tinggi dibanding 2012 dan 2013 sebesar 63,74%. "Sementara, biaya pemasaran meningkat 17,72% untuk mendukung peningkatan penjualan," jelasnya.

Selain itu, total asset juga mengalami kenaikan 67,70% menjadi Rp299,47 miliar. Penyebabnya, terjadi kenaikan aset lancar sebanyak 47,38% menjadi Rp208,08 miliar, yakni kenaikan kas sebanyak 251,09% menjadi Rp18,67 miliar dibanding 2012.

Hal itu sebagai akibat peningkatan arus kas masuk dari peningkatan arus kas masuk piutang dan dana IPO serta meningkatnya persedian barang sebesar Rp34,46 miliar atau 40,40%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6031 seconds (0.1#10.140)