Beras Ketan Putih di Pasar Cipinang Minim
A
A
A
JAKARTA - Amannya stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) justru berbanding terbalik dengan keberadaan beras ketan putih.
Pedagang di pasar yang berlokasi di Jakarta Timur ini mengeluhkan pasokan beras ketan putih yang masih kurang sejak tiga bulan yang lalu.
"Stoknya langka, harganya jadi melambung," ujar Budi, salah satu Distributor Beras di PIBC, Jakarta, Jumat (13/6/2014).
Akibat kelangkaan tersebut, harga beras ketan putih naik 15% sampai 20%. Untuk harga beras ketan putih lokal naik dari Rp11 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp12.500 per kg. Padahal permintaan beras ketan putih cukup meningkat, terutama menjelang Ramadan.
Selain minimnya stok lokal, impor beras ketan putih juga tak stabil. Dalam setahun biasanya minimal ada dua kali impor. Namun, hingga saat ini baru terealisasi satu kali impor. "Impornya belum turun, pemerintah segera pasok dong," tuturnya.
Saat ini, lanjut dia, pasar membutuhkan pasokan beras ketan putih. Sebab permintaannya cukup besar dari konsumen. Beras ketan putih impor berasal dari Vietnam dan Thailand.
Sementara, dalam kesempatan yang sama Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan, izin untuk impor beras ketan sudah ada. "Izinnya sudah keluar dari Kementerian Perdagangan," ungkap dia.
Menurutnya, saat ini hanya menunggu laporan dari importir yang melaporkan rutin setiap bulan. Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan izin impor beras ketan dengan tingkat pecahan 100% sebesar 38 ribu ton. Stok ini sudah ada dan cukup untuk industri.
Pedagang di pasar yang berlokasi di Jakarta Timur ini mengeluhkan pasokan beras ketan putih yang masih kurang sejak tiga bulan yang lalu.
"Stoknya langka, harganya jadi melambung," ujar Budi, salah satu Distributor Beras di PIBC, Jakarta, Jumat (13/6/2014).
Akibat kelangkaan tersebut, harga beras ketan putih naik 15% sampai 20%. Untuk harga beras ketan putih lokal naik dari Rp11 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp12.500 per kg. Padahal permintaan beras ketan putih cukup meningkat, terutama menjelang Ramadan.
Selain minimnya stok lokal, impor beras ketan putih juga tak stabil. Dalam setahun biasanya minimal ada dua kali impor. Namun, hingga saat ini baru terealisasi satu kali impor. "Impornya belum turun, pemerintah segera pasok dong," tuturnya.
Saat ini, lanjut dia, pasar membutuhkan pasokan beras ketan putih. Sebab permintaannya cukup besar dari konsumen. Beras ketan putih impor berasal dari Vietnam dan Thailand.
Sementara, dalam kesempatan yang sama Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan, izin untuk impor beras ketan sudah ada. "Izinnya sudah keluar dari Kementerian Perdagangan," ungkap dia.
Menurutnya, saat ini hanya menunggu laporan dari importir yang melaporkan rutin setiap bulan. Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan izin impor beras ketan dengan tingkat pecahan 100% sebesar 38 ribu ton. Stok ini sudah ada dan cukup untuk industri.
(izz)