Harga Obat Rendah, Phapros Efisiensi Bahan Baku

SEMARANG - Standar harga yang cukup rendah untuk obat-obatan yang masuk kategori program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memaksa PT Phapros untuk melakukan efisiensi, terutama pada pemilihan bahan baku.

Direktur Produksi PT Phapros Barokah Sri Utami mengaku, standar harga yang diterapkan BPJS yang sangat rendah, dengan persaingan sangat ketat harus disiasati supaya tetap mampu bersaing, tanpa mengurangi kualitas produk.

Dia mengatakan, Phapros bermain di kapasitas dan bagaimana industri bisa mendapatkan bahan baku yang berkualitas, tetapi juga murah. Dengan begitu, jika ada pembelian dalam jumlah banyak, otomatis harga bisa bersaing.

“Standar harga yang rendah membuat kami harus melakukan langkah mengefisienkan pemilihan bahan baku, sehingga tetap ada keuntungan bagi perusahaan," katanya di Semarang, Minggu (15/6/2014).

Corporate Secretary PT Phapros Imam Arif Juliadi menambahkan, dengan standar harga yang masih rendah, Phapros hanya memilih jenis obat yang bisa masuk hitungan, sehingga Phapros hanya memasok sekitar 30 jenis obat dalam program BPJS dari total 250 produk obat yang diproduksi Phapros.

“Kalau bisa, dari semua harga obat yang ditawarkan oleh e-catalog tersebut masuk semua, sehingga bisa diproduksi Phapros,” imbuhnya.

Kondisi tersebut, imbuhnya, dapat menjadi pembelajaran di industri farmasi secara keseluruhan bahwa untuk memproduksi obat murah dengan kapasitas besar tidak bisa satu atau dua tahun dipikirkan, tetapi harus melalui persiapan yang matang.

Sementara itu, pihaknya melihat masih ada potensi lain, yaitu produksi obat untuk masyarakat yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk berobat sendiri.