BRI Perkuat Layanan E-Channel di Yogyakarta
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus memperkuat fasilitas layanan unit kerja non konvensional (e-channel), khususnya di Wilayah Yogyakarta.
BRI Yogyakarta mencatat hingga Mei 2014 sudah menyediakan 7.465 e-channel yang menandakan pertumbuhan bisnis di Yogyakarta.
Pemimpin Wilayah BBRI Yogyakarta Muhamad Ali mengatakan, dalam dua tahun terakhir, pihaknya telah mengimplementasikan sebanyak 4.783 unit e-channel di wilayah kerja Yogyakarta.
"Pada akhir 2011, ada 2.682 unit kerja e-channel. Sampai Mei 2014 sudah mencapai 7.465 e-channel," ujar Ali dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Ali mengatakan, e-channel tersebut terdiri atas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebanyak 569 unit pada 2011. Sedangkan sampai Maret 2014 jumlah ATM BRI Wilayah Yogyakarta sudah mencapai 1.428 unit.
Kemudian, layanan electronic data capture (EDC) mencapai 5.451 unit, disusul CDM sebanyak 9 unit, KIOSK 14, Brilink sebanyak 740 unit dan E-Buzz sebanyak 3 unit.
"Jadi secara keseluruhan sampai Mei 2014 jumlah e-channel kita yang tersebar mencapai 7.645 buah," ujarnya.
Menurutnya, salah satu penyebab BRI Yogyakarta terus meningkatkan penetrasi e-channel adalah untuk merespon harapan nasabah akan pelayanan perbankan yang lebih cepat dan efisien.
"Nasabah kami ini kebanyakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Mereka ingin layanan cepat dan efisien, di saat yang sama dagangan atau usahanya tidak ditinggalkan," ujarnya.
Selain e-channel, pihaknya juga mengoptimalkan unit kerja konvensional yang tersedia dalam memberikan layanan kepada nasabah. Unit kerja BRI Wilayah Yogyakarta terdiri atas BRI Unit sebanyak 589 kantor, dengan sebaran terbanyak di wilayah Surakarta (35%).
Sedangkan jumlah Kantor Cabang (Kanca) dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebanyak 67 kantor dengan sebaran terbesar di kota Surakarta (39%).
Kanwil BRI Yogyakarta memiliki 33 KC, 34 KCP, 589 Kantor BRI Unit, 58 KK, dan 197 Teras yang tersebar dari Majenang sampai dengan Sragen. Kanwil BRI Yogyakarta tetap fokus pada pelayanan sektor UKM, BRI memainkan peranan penting dalam membangun grass root economy di Indonesia.
Pertumbuhan kredit di wilayah ini di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional. "Total kredit tumbuh 24% (yoy), dengan kredit mikro sebagai penggerak pertumbuhan, tumbuh 20,94%. Kredit mikro tetap menjadi komponen terbesar dalam portofolio kredit (53%)," ujarnya.
Ali mengatakan, seiring meningkatnya aktivitas bisnis perbankanan BRI Yogyakarta, pihaknya juga terus menyerap semakin banyak tenaga kerja lokal yang terdidik dan terlatih. Sampai akhir Mei 2014, BRI Yogyakarta menyerap 10.881 pekerja.
Ali mengatakan, setiap tahun ada ribuan tenaga kerja terserap oleh BRI Yogyakarta. "Pada 2010, pekerja BRI Yogyakarta baru 3.667 orang. Berarti, dalam empat tahun BRI Yogyakarta sudah menyerap sekitar 7.214 tenaga kerja," pungkas Ali.
BRI Yogyakarta mencatat hingga Mei 2014 sudah menyediakan 7.465 e-channel yang menandakan pertumbuhan bisnis di Yogyakarta.
Pemimpin Wilayah BBRI Yogyakarta Muhamad Ali mengatakan, dalam dua tahun terakhir, pihaknya telah mengimplementasikan sebanyak 4.783 unit e-channel di wilayah kerja Yogyakarta.
"Pada akhir 2011, ada 2.682 unit kerja e-channel. Sampai Mei 2014 sudah mencapai 7.465 e-channel," ujar Ali dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Ali mengatakan, e-channel tersebut terdiri atas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebanyak 569 unit pada 2011. Sedangkan sampai Maret 2014 jumlah ATM BRI Wilayah Yogyakarta sudah mencapai 1.428 unit.
Kemudian, layanan electronic data capture (EDC) mencapai 5.451 unit, disusul CDM sebanyak 9 unit, KIOSK 14, Brilink sebanyak 740 unit dan E-Buzz sebanyak 3 unit.
"Jadi secara keseluruhan sampai Mei 2014 jumlah e-channel kita yang tersebar mencapai 7.645 buah," ujarnya.
Menurutnya, salah satu penyebab BRI Yogyakarta terus meningkatkan penetrasi e-channel adalah untuk merespon harapan nasabah akan pelayanan perbankan yang lebih cepat dan efisien.
"Nasabah kami ini kebanyakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Mereka ingin layanan cepat dan efisien, di saat yang sama dagangan atau usahanya tidak ditinggalkan," ujarnya.
Selain e-channel, pihaknya juga mengoptimalkan unit kerja konvensional yang tersedia dalam memberikan layanan kepada nasabah. Unit kerja BRI Wilayah Yogyakarta terdiri atas BRI Unit sebanyak 589 kantor, dengan sebaran terbanyak di wilayah Surakarta (35%).
Sedangkan jumlah Kantor Cabang (Kanca) dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebanyak 67 kantor dengan sebaran terbesar di kota Surakarta (39%).
Kanwil BRI Yogyakarta memiliki 33 KC, 34 KCP, 589 Kantor BRI Unit, 58 KK, dan 197 Teras yang tersebar dari Majenang sampai dengan Sragen. Kanwil BRI Yogyakarta tetap fokus pada pelayanan sektor UKM, BRI memainkan peranan penting dalam membangun grass root economy di Indonesia.
Pertumbuhan kredit di wilayah ini di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional. "Total kredit tumbuh 24% (yoy), dengan kredit mikro sebagai penggerak pertumbuhan, tumbuh 20,94%. Kredit mikro tetap menjadi komponen terbesar dalam portofolio kredit (53%)," ujarnya.
Ali mengatakan, seiring meningkatnya aktivitas bisnis perbankanan BRI Yogyakarta, pihaknya juga terus menyerap semakin banyak tenaga kerja lokal yang terdidik dan terlatih. Sampai akhir Mei 2014, BRI Yogyakarta menyerap 10.881 pekerja.
Ali mengatakan, setiap tahun ada ribuan tenaga kerja terserap oleh BRI Yogyakarta. "Pada 2010, pekerja BRI Yogyakarta baru 3.667 orang. Berarti, dalam empat tahun BRI Yogyakarta sudah menyerap sekitar 7.214 tenaga kerja," pungkas Ali.
(izz)