Produktivitas Kopi di Jateng Stabil

Kamis, 19 Juni 2014 - 20:56 WIB
Produktivitas Kopi di...
Produktivitas Kopi di Jateng Stabil
A A A
SEMARANG - Produksi kopi di Jawa Tengah (Jateng) diperkirakan hanya mencapai 20 ribu-22 ribu ton pada tahun ini. Produktivitas ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jateng Mulyono Soesilo mengatakan, produktivitas kopi yang relatif stabil pada tahun ini dikarenakan cuaca ekstrim yang terjadi di Jateng dan beberapa daerah beberapa waktu lalu.

Cuaca buruk mengakibatkan produktivitas kopi secara nasional mengalami penurunan. Diperkirakan secara nasional produksi kopi turun 30% atau setara dengan 2 juta karung perkarung memiliki berat 60 kg. Moelyono mengatakan, tahun ini produksi nasional diperkirakan mencapai 7 juta karung.

Dengan penurunan produktivitas tersebut, kata Moelyono, juga berimbas pada penurunan volume ekpor kopi mencapai 30%. “Padahal semakin banyak negara yang menjadi pasar dari kopi lokal Indonesia, untuk penurunan ekspor diprediksi mencapai 30%,” katanya, Kamis (19/6/2014).

Dia menambahkan, sampai saat ini kopi-kopi dari Indonesia termasuk Jateng diekspor ke beberapa negara seperti Jerman, Jepang, Amerika, Itali dan beberapa negara Eropa timur seperti Bulgaria dan Rumania.

Dijelaskannya, penurunan nilai ekspor selain karena faktor menurunya produktivitas juga karena kebutuhan kopi di dalam negeri juga terus mengalami peningkatan dimana setiap tahun kebutuhan kopi untuk pasar lokal tumbuh antara 6%-8%.

Mulyono mengaku, produksi kopi di Jateng lebih unggul dibandingkan daerah lain yang mengalami penurunan kuantitas maupun kualitas karena cuaca buruk.

”Hasil kopi dari Jateng termasuk yang paling bagus di antara daerah lain seperti Sumatera, Kalimantan dan daerah-lain di luar pulau Jawa,” katanya.

Dia melihat, akibat cuaca buruk pada tahun ini hampir semua daerah penghasil kopi mengalami penurunan produksi dan kualitas kopinya pun menurun. Disebutkannya, konsumsi kopi di Jateng masih didominasi oleh jenis robusta yang mencapai 70%.

”Kopi yang diunggulkan berasal dari Temanggung karena memiliki ciri khas bagus untuk bahan espreso, selain itu rasa dan aromanya sangat kuat,” jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)