BPS Minta BI Terus Menggerakkan TPID
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memprediksikan pada Juli tahun ini inflasi berada pada angka 1% atau tertinggi di tahun ini. Pasalnya terdapat beberapa moment yang menyebabkan inflasi akan melonjak naik. Di antaranya Lebaran dan tahun ajaran baru di sekolah.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin meminta kepada Bank Indonesia (BI) agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus digerakkan. Hal ini guna mencegah inflasi terus meroket.
"Inflasi itu dibentuk oleh 82 kota. Nah, di luar Jakarta kami sudah sampaikan kota-kota yang membentuk inflasi, yang membentuk IHK supaya dikendalikan. Karena ada beberapa yang ada kecenderungan kemarin turun, sekarang naik. Tapi kita sudah sampaikan kepada BI supaya TPID nya bisa bergerak," ujarnya usai Rakor Stabilisasi Pangan di Gedung Kemendag, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Dia mengatakan, selain moment Lebaran dan tahun ajaran baru yang berpotensi menyumbangkan inflasi, harga emas yang terus melonjak juga menyebabkan inflasi terus meroket naik.
"Makanya kami mengusulkan, emas itu enggak bisa diapa-apain. Karena dia mengikuti harga internasional. Sudah given-lah. Berarti komoditi lain yang bisa dikendalikan akan kita kendalikan supaya inflasi terjaga," pungkas Suryamin.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin meminta kepada Bank Indonesia (BI) agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus digerakkan. Hal ini guna mencegah inflasi terus meroket.
"Inflasi itu dibentuk oleh 82 kota. Nah, di luar Jakarta kami sudah sampaikan kota-kota yang membentuk inflasi, yang membentuk IHK supaya dikendalikan. Karena ada beberapa yang ada kecenderungan kemarin turun, sekarang naik. Tapi kita sudah sampaikan kepada BI supaya TPID nya bisa bergerak," ujarnya usai Rakor Stabilisasi Pangan di Gedung Kemendag, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Dia mengatakan, selain moment Lebaran dan tahun ajaran baru yang berpotensi menyumbangkan inflasi, harga emas yang terus melonjak juga menyebabkan inflasi terus meroket naik.
"Makanya kami mengusulkan, emas itu enggak bisa diapa-apain. Karena dia mengikuti harga internasional. Sudah given-lah. Berarti komoditi lain yang bisa dikendalikan akan kita kendalikan supaya inflasi terjaga," pungkas Suryamin.
(izz)