Wall Street Berakhir Reli Melemah
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di bursa Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat berakhir reli melemah dipicu memudarnya antusiasme data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Irak, sehingga mendorong investor untuk mengambil untung.
Sementara tanda-tanda terbaru menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi, kepercayaan konsumen pada Juni melonjak lebih dari ekspektasi, sementara penjualan rumah baru pada bulan Mei naik lebih dari yang diperkirakan. Data tersebut menunjukkan bahwa perekonomian telah kembali kepada momentumnya setelah mengalami musim dingin yang ekstrim.
Namun pelemahan di bursa terjadi pada sore hari di tengah kekhawatiran tentang eskalasi konflik di Irak. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mendesak para pemimpin wilayah otonomi Kurdi Irak bersama dengan pemimpin di Baghdad untuk menghadapi serangan pemberontak Sunni yang mengancam negeri tersebut.
"Iraq mungkin mendapatkan fokus yang lebih dari apa pun. Pasar saham naik sejak 12 Juni 2014, sehingga saya tidak terkejut melihat sedikit pembalikan arah," kata Managing Director Wedbush Management LLC Ekuitas Stephen Massocca seperti dilansir Reuters, Rabu (25/6/2014).
Pelemahan ini menyebabkan penurunan terbesar pada indeks Dow Jones dalam lebih dari sebulan. Sementara indeks S&P 500 meski sempat naik ke level 1.968,17, namun akhirnya berbalik melemah di akhir sesi siang.
Adapun indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 119,13 poin atau 0,7% menjadi 16.818,13; indeks S&P 500 (SPX) susut 12,63 poin atau 0,64% menjadi 1.949,98 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 18,32 poin atau 0,42% menjadi 4.350,36.
Volume perdagangan yang terjadi di pasar minim, dengan 5,69 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS. Angka tersebut sedikit di atas rata-rata bulan ini sebanyak 5,61 miliar saham.
Sementara tanda-tanda terbaru menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi, kepercayaan konsumen pada Juni melonjak lebih dari ekspektasi, sementara penjualan rumah baru pada bulan Mei naik lebih dari yang diperkirakan. Data tersebut menunjukkan bahwa perekonomian telah kembali kepada momentumnya setelah mengalami musim dingin yang ekstrim.
Namun pelemahan di bursa terjadi pada sore hari di tengah kekhawatiran tentang eskalasi konflik di Irak. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mendesak para pemimpin wilayah otonomi Kurdi Irak bersama dengan pemimpin di Baghdad untuk menghadapi serangan pemberontak Sunni yang mengancam negeri tersebut.
"Iraq mungkin mendapatkan fokus yang lebih dari apa pun. Pasar saham naik sejak 12 Juni 2014, sehingga saya tidak terkejut melihat sedikit pembalikan arah," kata Managing Director Wedbush Management LLC Ekuitas Stephen Massocca seperti dilansir Reuters, Rabu (25/6/2014).
Pelemahan ini menyebabkan penurunan terbesar pada indeks Dow Jones dalam lebih dari sebulan. Sementara indeks S&P 500 meski sempat naik ke level 1.968,17, namun akhirnya berbalik melemah di akhir sesi siang.
Adapun indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 119,13 poin atau 0,7% menjadi 16.818,13; indeks S&P 500 (SPX) susut 12,63 poin atau 0,64% menjadi 1.949,98 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 18,32 poin atau 0,42% menjadi 4.350,36.
Volume perdagangan yang terjadi di pasar minim, dengan 5,69 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS. Angka tersebut sedikit di atas rata-rata bulan ini sebanyak 5,61 miliar saham.
(rna)