Wika Realty Topping Off Bangunan Tertinggi di Manado

Jum'at, 27 Juni 2014 - 10:02 WIB
Wika Realty Topping Off Bangunan Tertinggi di Manado
Wika Realty Topping Off Bangunan Tertinggi di Manado
A A A
MANADO - Taman Sari Lagoon apartemen dan kondotel yang dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp250 miliar akan selesai pembangunannya. Hal ini setelah perusahaan pengembangnya, PT Wika Realty memastikan telah merampungkan 60% pembangunan dan akan melakukan penutupan atap atau topping off hari ini.

Bangunan setinggi 28 lantai ini disebut-sebut bakal menjadi ikon baru Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado karena merupakan bangunan tertinggi di wilayah Bumi Nyiur Melambai tersebut.

“Dengan topping off ini, maka masa pembangunannya sesuai dengan jadwal, sekaligus menjawab kekhawatiran berbagai pihak yang sempat meragukan kepastian keterlanjutan pembangunan Lagoon,” ujar Manager PT Wika Realty Ugik Sugiarto di Manado, Jumat (27/6/2014).

Dia menegaskan, akhir tahun ini, seluruh pengerjaan di atas lahan seluas 29 ribu meter ditargetkan rampung. Apartemen tersebut sudah siap dihuni dan dikomersilkan pada Desember 2014.

Ugik memaparkan, sebagai anak perusahaan konstruksi BUMN PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Wika Realty menilai pertumbuhan ekonomi di Manado melaju pesat, sehingga menginspirasi perusahaan membuat proyek baru dan unik.

“Soal desain, kami sangat hati-hati sekali,” tuturnya.

Dia menjelaskan, model konsep bangunan Lagoon ini sebenarnya mengacu dari tema laut dengan bentuk bangunan menyerupai layar yang berkembang. Di sisi penjualana, hingga saat ini apartemen Lagoon telah terjual sebanyak 60%.

“Menariknya dan patut dibanggakan, 95% pembeli kita adalah orang-orang yang berdarah Manado, sisanya dimiliki user asal Makasar, Jakarta, Papua, dan Balikpapan,” ungkapnya.

Manager Proyek Arief Waluto menambahkan, di balik bentuknya yang unik dan lokasinya yang berada di atas lahan hasil reklamasi, bangunan ini memiliki kekuatan dan daya tahan luar biasa. Karena itu, baik pengguna maupun pengunjungnya tak perlu khawatir, khususnya dengan isu yang tidak baik.

“Kami sangat hati-hati dan mendetail sekali, konsepnya bahkan sempat dua kali berubah, kita uji kembali dan uji kembali sampai akhirnya ditemukan formulasi yang tepat karena kami sangat mengutamakan keamanan dan kekuatan bangunan,” jelasnya.

Dia menyebut, pondasi tiang pancang bangunan ini memiliki 800 titik dengan bangunan beton yang melapisinya. Perusahaan bahkan melakukan test soal kecepatan angin di Singapura, dan membandingkannya dengan hasil rata-rata kecepatan angin di Manado dalam 10 tahun terakhir.

“Ini akan menjadi pemecah mitos karena Manado rawan gempa, yang bangunannya maksimun hanya bisa 15 lantai, tapi kami bisa melakukan lebih dari itu.” sambungnya.

Adapun, nantinya dalam pengoperasionalnya, lantai 1-4 ditujukan sebagai service area dan lahan parkiran. Lantai 5-6 akan digunakan untuk fasilitas hotel. Lantai 7-14 dijadikan hotel. Lantai 15 dikhususkan untuk penggunaan acara komersial, dan lantai 16-28 untuk apartemen yang terdiri dari 183 unit, di mana harga termahal untuk satu unit apartemennya mencapai Rp5 milliar.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5589 seconds (0.1#10.140)