Tidak Kuorum, RUPSLB BUMI Ditunda
A
A
A
JAKARTA - PT Bumi Resource Tbk (BUMI) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Direncanakan, setelah selesai mengadakan RUPST yang beragendakan persetujuan laporan keuangan, pengukuhan struktur kepengurusan perusahaan, serta persetujuan anggaran dasar perusahaan, agenda akan dilanjutkan dengan pelaksanaan RUPSLB.
Namun, RUPSLB tersebut belum bisa dilaksanakan karena Tim Biro Administrasi Efek menyatakan jumlah peserta yang hadir belum memenuhi jumlah saham yang disyaratkan untuk memenuhi kuorum.
"Sampai sekarang yang hadir masih dari yang RUPST sekitar 55%. Kita masih tunggu arahan dari emiten dan notaris apakah bisa dilanjut atau bagaimana," ujar salah seorang petugas pendaftaran Biro Administrasi Efek, di Gran Melia Hotel Jakarta, Senin (30/6/2014).
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mensyaratkan untuk dapat terselenggaranya RUPS, maka jumlah pemegang saham yang hadir harus mewakili sekurang-kurangnya 75% dari jumlah lembar saham tercatat.
Sedianya, agenda dalam RUPSLB kali ini adalah untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana penerbitan saham baru atau right issue, sebanyak 26,17 miliar saham biasa seri B dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Namun, RUPSLB tersebut belum bisa dilaksanakan karena Tim Biro Administrasi Efek menyatakan jumlah peserta yang hadir belum memenuhi jumlah saham yang disyaratkan untuk memenuhi kuorum.
"Sampai sekarang yang hadir masih dari yang RUPST sekitar 55%. Kita masih tunggu arahan dari emiten dan notaris apakah bisa dilanjut atau bagaimana," ujar salah seorang petugas pendaftaran Biro Administrasi Efek, di Gran Melia Hotel Jakarta, Senin (30/6/2014).
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mensyaratkan untuk dapat terselenggaranya RUPS, maka jumlah pemegang saham yang hadir harus mewakili sekurang-kurangnya 75% dari jumlah lembar saham tercatat.
Sedianya, agenda dalam RUPSLB kali ini adalah untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana penerbitan saham baru atau right issue, sebanyak 26,17 miliar saham biasa seri B dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
()