Kemendag Akan Buka Keran Impor Beras Medium
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjelaskan bahwa pihaknya akan membuka keran impor beras medium untuk Indonesia. Namun pihaknya belum bisa memastikan kapan akan adanya pembukaan keran impor beras medium.
"Saya belum bisa umumkan waktunya, jumlah impor beras premium, nanti akan diumumkan jika waktunya sudah pasti," ujar Menteri Perdagangan M Lutfi saat paparan ekspor-impor di Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Dia menegaskan bahwa pemerintah memerintahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyiapkan berkas-berkas untuk impor beras medium.
"Pemerintah harus memberikan perintah kepada Bulog untuk impor beras. Target akhir yang sudah saya berikan ke Bulog, soal waktu bebaskan. Nanti pemerintah akan umumkan," ungkapnya.
Lutfi mengaku memiliki alasan mengapa harus memerintahkan Bulog menyiapkan impor beras. Ini dikarenakan ada koreksi angka ramalan padi yang menurun sebanyak 2%.
"Angka ramalan ada kontraksi prediksi harga gabah kering giling 2% terkoreksi," ujarnya.
Selain itu, ancaman El Nino yang menjadi bahan rekomondasi impor beras. Lutfhi juga mempersilakan Bulog mengimpor beras premium.
"Saya lihat ancaman El Nino ada pengaruhnya dan berdampak pada produksi padi," ucapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ramalan (Aram) 1 untuk produksi padi menurun 1,98%. Kepala BPS, Suryamin mengatakan, Aram 1 produksi padi pada 2014 mencapai 69,87 juta ton dan pada 2013 mencapai 71,28 juta ton.
"Saya belum bisa umumkan waktunya, jumlah impor beras premium, nanti akan diumumkan jika waktunya sudah pasti," ujar Menteri Perdagangan M Lutfi saat paparan ekspor-impor di Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Dia menegaskan bahwa pemerintah memerintahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyiapkan berkas-berkas untuk impor beras medium.
"Pemerintah harus memberikan perintah kepada Bulog untuk impor beras. Target akhir yang sudah saya berikan ke Bulog, soal waktu bebaskan. Nanti pemerintah akan umumkan," ungkapnya.
Lutfi mengaku memiliki alasan mengapa harus memerintahkan Bulog menyiapkan impor beras. Ini dikarenakan ada koreksi angka ramalan padi yang menurun sebanyak 2%.
"Angka ramalan ada kontraksi prediksi harga gabah kering giling 2% terkoreksi," ujarnya.
Selain itu, ancaman El Nino yang menjadi bahan rekomondasi impor beras. Lutfhi juga mempersilakan Bulog mengimpor beras premium.
"Saya lihat ancaman El Nino ada pengaruhnya dan berdampak pada produksi padi," ucapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ramalan (Aram) 1 untuk produksi padi menurun 1,98%. Kepala BPS, Suryamin mengatakan, Aram 1 produksi padi pada 2014 mencapai 69,87 juta ton dan pada 2013 mencapai 71,28 juta ton.
(izz)