Wujudkan Swasembada Kedelai, Kementan Gandeng TNI
A
A
A
BANDUNG - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) dalam melakukan perluasan area tanam kedelai. Kerja sama tersebut merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan kedelai.
TNI-AD diharapkan dapat melakukan pengawalan dan pendampingan bersama petugas teknis pertanian di lapangan hingga tanaman kedelai berhasil panen dengan baik.
Menteri Pertanian RI Suswono berharap, kerja sama ini dapat mewujudkan swasembada kedelai pada tahun ini.
“Strategi lain yang dipilih adalah peningkatan produktivitas, optimasi pengelolaan lahan, dan penyempurnaan manajemen,” ujar dia dalam rilisnya, Rabu (3/7/2014).
Selama ini, kata Suswono, yang masih menjadi kendala, selain persoalan lahan, juga persoalan harga kedelai yang rendah di pasaran. Akibatnya, petani lebih memilih menanam jagung ketimbang kedelai.
“Pemerintah menjamin harga kedelai yang beredar di pasaran, sehingga petani tidak perlu takut lagi menanam kedelai,” kata dia.
Melalui kerja sama dengan TNI-AD, Kementan menargetkan perluasan lahan mencapai 340 ribu hektare (ha) di 15 provinsi dan 115 kabupaten pada 2014.
Selain itu, program yang akan diimplementasikan secara nasional pada tahun ini, diantaranya kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai seluas 77.500 ha dan Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai seluas 340 ribu ha.
Adapun kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun rata-rata mencapai 1,9 juta ton biji kering. Sementara produksi nasional baru mencapai 843,1 ribu ton atau sekitar 44,4%.
TNI-AD diharapkan dapat melakukan pengawalan dan pendampingan bersama petugas teknis pertanian di lapangan hingga tanaman kedelai berhasil panen dengan baik.
Menteri Pertanian RI Suswono berharap, kerja sama ini dapat mewujudkan swasembada kedelai pada tahun ini.
“Strategi lain yang dipilih adalah peningkatan produktivitas, optimasi pengelolaan lahan, dan penyempurnaan manajemen,” ujar dia dalam rilisnya, Rabu (3/7/2014).
Selama ini, kata Suswono, yang masih menjadi kendala, selain persoalan lahan, juga persoalan harga kedelai yang rendah di pasaran. Akibatnya, petani lebih memilih menanam jagung ketimbang kedelai.
“Pemerintah menjamin harga kedelai yang beredar di pasaran, sehingga petani tidak perlu takut lagi menanam kedelai,” kata dia.
Melalui kerja sama dengan TNI-AD, Kementan menargetkan perluasan lahan mencapai 340 ribu hektare (ha) di 15 provinsi dan 115 kabupaten pada 2014.
Selain itu, program yang akan diimplementasikan secara nasional pada tahun ini, diantaranya kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai seluas 77.500 ha dan Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai seluas 340 ribu ha.
Adapun kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun rata-rata mencapai 1,9 juta ton biji kering. Sementara produksi nasional baru mencapai 843,1 ribu ton atau sekitar 44,4%.
(rna)