TMLI Target Lima Besar Industri Asuransi Jiwa
A
A
A
JAKARTA - PT Tokio Marine Life Insurance (TMLI) menargetkan menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar kelima di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun.
Vice President TMLI Edy Purwanto mengaku, perseroan siap melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut, terutama pengembangan jalur distribusi keagenan.
Dia menyampaikan, TMLI pada 2012 masih berada diurutan paling bawah, yakni urutan ke 47. Akan tetapi pada tahun 2013, posisinya naik ke-36.
“Tahun 2012, kami masih ada di posisi 47, di 2013 naik ke posisi 36. Nantinya target dalam 5 tahun bisa ke 10 besar, dan 10 tahun mendatang bisa di posisi 5 besar,” ujarnya di Jakarta, Selasa (8/7/2014) malam.
TMLI juga menargetkan premi pada penghujung tahun ini sebesar Rp200 miliar. Sampai Juni 2014, perusahaan memperkirakan premi sudah menembus angka Rp100 miliar.
Sementara data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan, industri asuransi jiwa nasional membukukan total pendapatan premi sebesar Rp113,93 trilun pada 2013 atau tumbuh 5,8% dari 2012.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan premi lanjutan dari Rp32,72 triliun menjadi Rp42, 2 triliun atau meningkat 29% dari tahun sebelumnya.
Unit link masih menjadi kontributor terbesar dari total premi tersebut, dengan kontribusi 54,6% atau naik 9,9% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan produk tradisional menyumbang 45,4% terhadap total pendapatan premi.
Vice President TMLI Edy Purwanto mengaku, perseroan siap melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut, terutama pengembangan jalur distribusi keagenan.
Dia menyampaikan, TMLI pada 2012 masih berada diurutan paling bawah, yakni urutan ke 47. Akan tetapi pada tahun 2013, posisinya naik ke-36.
“Tahun 2012, kami masih ada di posisi 47, di 2013 naik ke posisi 36. Nantinya target dalam 5 tahun bisa ke 10 besar, dan 10 tahun mendatang bisa di posisi 5 besar,” ujarnya di Jakarta, Selasa (8/7/2014) malam.
TMLI juga menargetkan premi pada penghujung tahun ini sebesar Rp200 miliar. Sampai Juni 2014, perusahaan memperkirakan premi sudah menembus angka Rp100 miliar.
Sementara data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan, industri asuransi jiwa nasional membukukan total pendapatan premi sebesar Rp113,93 trilun pada 2013 atau tumbuh 5,8% dari 2012.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan premi lanjutan dari Rp32,72 triliun menjadi Rp42, 2 triliun atau meningkat 29% dari tahun sebelumnya.
Unit link masih menjadi kontributor terbesar dari total premi tersebut, dengan kontribusi 54,6% atau naik 9,9% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan produk tradisional menyumbang 45,4% terhadap total pendapatan premi.
(rna)