BPJS Ketenagakerjaan Jabar Targetkan 800 Ribu Peserta
A
A
A
BANDUNG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kanwil Jabar terus melakukan peningkatan peserta menjelang program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang akan mulai berjalan pada 2015.
Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jabar, Iwan Kuswan mengatakan, dalam penahapan kepesertaan pemberi kerja non penyelenggara negara, wajib mendaftarkan pekerjanya pada BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Juli 2015.
Menurutnya, dalam roadmap BPJS Ketenagakerjaan, pada 2018 diharapkan bisa mencapai target 40 juta tenaga kerja diIndonesia. Dan pada 2014 diharapkan bisa mengcover 15,2 juta orang.
"Sedangkan untuk di Jabar sendiri kita targetkan perlindungan tenaga kerja mencapai 800 ribu orang," jelas Iwan kepada wartawan, Rabu (16/7/2014).
Dia menuturkan, untuk mencapai target tersebut pihaknya melakukan berbagai upaya perluasan jaringan distribusi. Diantaranya, dengan menggenjot pembentukan kantor cabang pembantu.
Selain itu, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan perbankan dalam program service point office bersama Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Jabar Banten (BJB).
"Kita juga terus meningkatkan kerja sama dengan pemerinta kabupaten/kota melalui pelayanan satu pintu dan peningkatan pelayanan dengan implementasi service blue print, yakni perubahan," pungkasnya.
Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jabar, Iwan Kuswan mengatakan, dalam penahapan kepesertaan pemberi kerja non penyelenggara negara, wajib mendaftarkan pekerjanya pada BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Juli 2015.
Menurutnya, dalam roadmap BPJS Ketenagakerjaan, pada 2018 diharapkan bisa mencapai target 40 juta tenaga kerja diIndonesia. Dan pada 2014 diharapkan bisa mengcover 15,2 juta orang.
"Sedangkan untuk di Jabar sendiri kita targetkan perlindungan tenaga kerja mencapai 800 ribu orang," jelas Iwan kepada wartawan, Rabu (16/7/2014).
Dia menuturkan, untuk mencapai target tersebut pihaknya melakukan berbagai upaya perluasan jaringan distribusi. Diantaranya, dengan menggenjot pembentukan kantor cabang pembantu.
Selain itu, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan perbankan dalam program service point office bersama Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Jabar Banten (BJB).
"Kita juga terus meningkatkan kerja sama dengan pemerinta kabupaten/kota melalui pelayanan satu pintu dan peningkatan pelayanan dengan implementasi service blue print, yakni perubahan," pungkasnya.
(izz)