Harga Jual Naik, Penjualan SGRO Tumbuh 44,55%
A
A
A
JAKARTA - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) pada semester I tahun ini membukukan penjualan sebesar Rp1,46 triliun atau lebih tinggi 44,55% dri periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,01 triliun.
Keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/7/2014) menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan tersebut terutama didukung harga jual yang lebih tinggi dari produk andalan perseroan.
Contohnya, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diperdagangkan pada kisaran harga Rp8.865 per kilogram (kg) atau naik 38% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp6.401 per kg. Bahkan harga jual rata-rata produk palm kernel (PK) melonjak 98% menjadi Rp5.799 per kg dari tahun lalu Rp2.923 per kg.
CPO memberi kontribusi 81% dari total penjualan perseroan, sedangkan PK menyumbang 12% terhadap total penjualan.
Sementara volume produksi tandan buah segar (TBS) perseroan selama enam bulan pertama naik 37% menjadi 691.942 ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 503.935 ton.
Volume produksi ini didukung hasil panan TBS dari perkebuan Sumatera Selatan sebanyak 460.837 ton atau 31% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu dan Kalimantan sebanyak 231.104 ton atau naik 51% dibanding paruh pertama 2013.
Sadangkan produksi CPO SGRO meningkat 43% menjadi 142.045 ton dari semester I tahun lalu sebanyak 99.459 ton. Volume produksi CPO persreoan lebih tinggi dibanding TBS lantaran perseroan berhasil meningkatkan ekstraksi minyak saat buah diproses di pabrik pengolahan.
Keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/7/2014) menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan tersebut terutama didukung harga jual yang lebih tinggi dari produk andalan perseroan.
Contohnya, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diperdagangkan pada kisaran harga Rp8.865 per kilogram (kg) atau naik 38% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp6.401 per kg. Bahkan harga jual rata-rata produk palm kernel (PK) melonjak 98% menjadi Rp5.799 per kg dari tahun lalu Rp2.923 per kg.
CPO memberi kontribusi 81% dari total penjualan perseroan, sedangkan PK menyumbang 12% terhadap total penjualan.
Sementara volume produksi tandan buah segar (TBS) perseroan selama enam bulan pertama naik 37% menjadi 691.942 ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 503.935 ton.
Volume produksi ini didukung hasil panan TBS dari perkebuan Sumatera Selatan sebanyak 460.837 ton atau 31% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu dan Kalimantan sebanyak 231.104 ton atau naik 51% dibanding paruh pertama 2013.
Sadangkan produksi CPO SGRO meningkat 43% menjadi 142.045 ton dari semester I tahun lalu sebanyak 99.459 ton. Volume produksi CPO persreoan lebih tinggi dibanding TBS lantaran perseroan berhasil meningkatkan ekstraksi minyak saat buah diproses di pabrik pengolahan.
(rna)