Semester I/2014 Bank Permata Catatkan Kredit Rp127 T
Semester I/2014 Bank Permata Catatkan Kredit Rp127 T
A
A
A
PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan pertumbuhan kredit, termasuk pembiayaan syariah, mencapai 19% di semester pertama tahun ini. Nilai penyaluran kredit menjadi Rp127 triliun tersebut didorong oleh pertumbuhan dalam sektor UKM, local and middle market corporates melalui bisnis Trade Finance dan produk-produk pinjaman Bank.
"Dibandingkan dengan akhir Desember 2013, kredit tumbuh 7% yang mencerminkan kondisi likuiditas yang ketat. Total aset per 30 Juni 2014 mencapai Rp177 triliun dibandingkan Rp144 triliun pada tahun sebelumnya," papar Direktur Keuangan BNLI Sandeep Jain dalam siaran pers, Kamis (24/7/2014).
Dia mengakui, kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan sejak 2013 berdampak pada tingkat Non Performing Loan (NPL) sejak kuartal kedua 2014. Rasio NPL Gross dan NPL Net tercatat masing-masing sebesar 1,45% dan 0,73% pada akhir Juni 2014.
Namun di tengah kondisi suku bunga tinggi, PermataBank berhasil mengelola likuiditasnya dengan baik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19% yoy (14% yoy tidak termasuk dampak dari depresiasi rupiah) menjadi Rp138 triliun, sehingga Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi 91,5%.
Suku bunga tinggi membuat margin bunga bersih (NIM) mendapatkan tekanan pada semester pertama 2014 karena biaya pendanaan menjadi lebih tinggi. Ini mencerminkan peningkatan suku bunga pada industri dan persaingan antar bank yang ketat dalam mencari pendanaan.
PermataBank mempertahankan tingkat permodalan yang baik terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan mengakhiri periode dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 13,7%. Ekuitas pemegang saham tumbuh 23% yoy menjadi Rp16,3 triliun pada akhir Juni 2014, didorong oleh Rights Issue pada awal 2014.
Mengomentari pencapaian ini dia mengatakan meskipun adanya tantangan likuiditas ketat dan suku bunga tinggi, PermataBank memberikan kinerja operasional yang baik dan mempertahankan neraca yang kuat dalam semester pertama 2014.
"Kami terus memonitor perkembangan makro ekonomi dan menselaraskan strategi agar dapat menghasilkan pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan. Kami juga berterima kasih kepada semua nasabah dan pemangku kepentingan yang telah mendukung PermataBank selama ini dan berharap untuk terus memberikan solusi terbaik dengan didukung oleh layanan yang unggul untuk memenuhi kebutuhan keuangan para nasabah kami," ujarnya.
"Dibandingkan dengan akhir Desember 2013, kredit tumbuh 7% yang mencerminkan kondisi likuiditas yang ketat. Total aset per 30 Juni 2014 mencapai Rp177 triliun dibandingkan Rp144 triliun pada tahun sebelumnya," papar Direktur Keuangan BNLI Sandeep Jain dalam siaran pers, Kamis (24/7/2014).
Dia mengakui, kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan sejak 2013 berdampak pada tingkat Non Performing Loan (NPL) sejak kuartal kedua 2014. Rasio NPL Gross dan NPL Net tercatat masing-masing sebesar 1,45% dan 0,73% pada akhir Juni 2014.
Namun di tengah kondisi suku bunga tinggi, PermataBank berhasil mengelola likuiditasnya dengan baik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19% yoy (14% yoy tidak termasuk dampak dari depresiasi rupiah) menjadi Rp138 triliun, sehingga Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi 91,5%.
Suku bunga tinggi membuat margin bunga bersih (NIM) mendapatkan tekanan pada semester pertama 2014 karena biaya pendanaan menjadi lebih tinggi. Ini mencerminkan peningkatan suku bunga pada industri dan persaingan antar bank yang ketat dalam mencari pendanaan.
PermataBank mempertahankan tingkat permodalan yang baik terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan mengakhiri periode dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 13,7%. Ekuitas pemegang saham tumbuh 23% yoy menjadi Rp16,3 triliun pada akhir Juni 2014, didorong oleh Rights Issue pada awal 2014.
Mengomentari pencapaian ini dia mengatakan meskipun adanya tantangan likuiditas ketat dan suku bunga tinggi, PermataBank memberikan kinerja operasional yang baik dan mempertahankan neraca yang kuat dalam semester pertama 2014.
"Kami terus memonitor perkembangan makro ekonomi dan menselaraskan strategi agar dapat menghasilkan pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan. Kami juga berterima kasih kepada semua nasabah dan pemangku kepentingan yang telah mendukung PermataBank selama ini dan berharap untuk terus memberikan solusi terbaik dengan didukung oleh layanan yang unggul untuk memenuhi kebutuhan keuangan para nasabah kami," ujarnya.
(gpr)
Explore More