Semester I/2014 Laba Bersih Saratoga Melejit 242%
A
A
A
JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk (SRTG) selama enam bulan pertama 2014, mencatat perolehan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp542 miliar, meningkat 242% dibandingkan periode sama tahun 2013 sebesar Rp 158 miliar.
Presiden Direktur Saratoga, Sandiaga S Uno mengatakan, peningkatan kinerja positif di semester I/2014 ditopang oleh hampir seluruh sektor bisnis utama perseroan yaitu konsumer, infrastruktur dan sumber daya alam.
Dengan portofolio investasi yang solid tersebut, Saratoga berhasil mempertahankan posisinya sebagai perusahaan investasi yang tumbuh secara positif di tengah kondisi ekonomi domestik dan global yang dinamis.
"Meskipun situasi ekonomi masih menghadapi banyak tantangan, kami bersyukur Saratoga mampu menjaga pertumbuhan bisnisnya, sehingga kinerja keuangan perusahaan tetap tumbuh secara positif. Kami akan terus membuka peluang investasi baru dan mendorong perusahaan investasi di bawah Saratoga untuk semakin berkembang agar dapat meningkatkan nilai perusahaan mereka," kata Sandiaga dalam rilisnya, Selasa (5/8/2014).
Pertumbuhan bisnis perusahaan-perusahaan investasi (investee companies) yang solid menjadi faktor utama yang mendorong perseroan mampu memperkuat fundamentalnya.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh laba yang dihasilkan oleh sejumlah perusahaan investasi Saratoga serta peningkatan produksi dari bisnis kilang minyak.
Pada periode ini, pendapatan Saratoga tumbuh 165% menjadi Rp3,1 triliun dibandingkan semester I/2013 yang hanya sebesar Rp1,165 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut terutama didorong oleh bisnis kilang minyak. Sementara nilai aktiva bersih (NAV) Saratoga meningkat sebesar 24,5% menjadi USD1,82 miliar dibandingkan USD1,46 miliar di akhir tahun 2013.
Pendapatan dividen dari perusahaan investasi yang sahamnya tercatat di bursa seperti PT Adaro Energy, Tbk (ADRO), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Nusa Raya Cipta, Tbk (NRCA) meningkat 93,2% menjadi Rp226 miliar. Hal tersebut didorong oleh kinerja perusahaan investasi yang kuat serta dividen tambahan dari NRCA, dimana Saratoga baru mulai berinvestasi akhir tahun lalu.
Untuk memperkuat portofolio investasinya, Saratoga di semester I/2014 telah menambah investasi di sejumlah perusahaan investasi di sektor konsumer dan sumber daya alam. Di sektor konsumer, Saratoga meningkatkan investasi sebesar Rp24 miliar di PT Mitra Pinasthika Mustika, Tbk (MPMX), salah satu perusahaan konsumer otomotif dengan pertumbuhan bisnis tercepat di Indonesia.
Perseroan juga memperkuat bisnis sumber daya alam terutama di tambang emas, pada semester/I 2014 melalui tiga perusahaan investasinya, yaitu Finders Resources, Sumatera Gold and Copper dan Sihayo yang beroperasi di Indonesia.
"Investasi yang dilakukan pada existing portfolio sepanjang semester I/2014 ini sesuai dengan rencana dan strategi Perseroan. Melihat prospek bisnis dari tiga sektor bisnis utama kami, perseroan optimis bahwa kebijakan investasi tersebut akan terus meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang," tandas Sandiaga.
Presiden Direktur Saratoga, Sandiaga S Uno mengatakan, peningkatan kinerja positif di semester I/2014 ditopang oleh hampir seluruh sektor bisnis utama perseroan yaitu konsumer, infrastruktur dan sumber daya alam.
Dengan portofolio investasi yang solid tersebut, Saratoga berhasil mempertahankan posisinya sebagai perusahaan investasi yang tumbuh secara positif di tengah kondisi ekonomi domestik dan global yang dinamis.
"Meskipun situasi ekonomi masih menghadapi banyak tantangan, kami bersyukur Saratoga mampu menjaga pertumbuhan bisnisnya, sehingga kinerja keuangan perusahaan tetap tumbuh secara positif. Kami akan terus membuka peluang investasi baru dan mendorong perusahaan investasi di bawah Saratoga untuk semakin berkembang agar dapat meningkatkan nilai perusahaan mereka," kata Sandiaga dalam rilisnya, Selasa (5/8/2014).
Pertumbuhan bisnis perusahaan-perusahaan investasi (investee companies) yang solid menjadi faktor utama yang mendorong perseroan mampu memperkuat fundamentalnya.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh laba yang dihasilkan oleh sejumlah perusahaan investasi Saratoga serta peningkatan produksi dari bisnis kilang minyak.
Pada periode ini, pendapatan Saratoga tumbuh 165% menjadi Rp3,1 triliun dibandingkan semester I/2013 yang hanya sebesar Rp1,165 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut terutama didorong oleh bisnis kilang minyak. Sementara nilai aktiva bersih (NAV) Saratoga meningkat sebesar 24,5% menjadi USD1,82 miliar dibandingkan USD1,46 miliar di akhir tahun 2013.
Pendapatan dividen dari perusahaan investasi yang sahamnya tercatat di bursa seperti PT Adaro Energy, Tbk (ADRO), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Nusa Raya Cipta, Tbk (NRCA) meningkat 93,2% menjadi Rp226 miliar. Hal tersebut didorong oleh kinerja perusahaan investasi yang kuat serta dividen tambahan dari NRCA, dimana Saratoga baru mulai berinvestasi akhir tahun lalu.
Untuk memperkuat portofolio investasinya, Saratoga di semester I/2014 telah menambah investasi di sejumlah perusahaan investasi di sektor konsumer dan sumber daya alam. Di sektor konsumer, Saratoga meningkatkan investasi sebesar Rp24 miliar di PT Mitra Pinasthika Mustika, Tbk (MPMX), salah satu perusahaan konsumer otomotif dengan pertumbuhan bisnis tercepat di Indonesia.
Perseroan juga memperkuat bisnis sumber daya alam terutama di tambang emas, pada semester/I 2014 melalui tiga perusahaan investasinya, yaitu Finders Resources, Sumatera Gold and Copper dan Sihayo yang beroperasi di Indonesia.
"Investasi yang dilakukan pada existing portfolio sepanjang semester I/2014 ini sesuai dengan rencana dan strategi Perseroan. Melihat prospek bisnis dari tiga sektor bisnis utama kami, perseroan optimis bahwa kebijakan investasi tersebut akan terus meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang," tandas Sandiaga.
(gpr)