IHSG Berpotensi Menguji Resistance 5.075
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksi akan kembali melanjutkan kenaikan yang berhasil dicapai kemarin dan mencoba menguji resistance terdekat di level 5.075.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, jika IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Jangka pendek indeks membentuk flag pattern. Indeks masih dalam fase konsolidasi dan bergerak variatif (mixed) pada perdagangan kemarin.
"Hari ini Indeks masih akan bergerak mixed to up coba menguji resistance terdekat di level 5.075," kata dia, Jumat (8/8/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 5.050 dan resistance 5.075. Sementara sentimen dari bursa global cenderung negatif.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) mengalami koreksi seiring respons keras Rusia atas sanksi-sanksi negara Barat. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,46% dan indeks S&P500 sebesar 0,56%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, seiring meningkatnya ketegangan antara negara Barat dan Rusia. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 1,26% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan 0,38%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik 0,04% ke level USD97,38 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,04% ke posisi USD1.312 per ons.
Dari dalam negeri, cadangan devisa Juli 2014 diprediksi mencapai USD109 miliar-USD110 miliar. Secara umum, prediksi itu setara dengan 6,3 bulan dari pembayaran impor dan pelunasan utang luar negeri
pemerintah.
Bank Indonesia (BI) sendiri akan mengumumkan realisasi devisa pekan ini. Jika realisasi devisa tersebut sejalan dengan ekspektasi, implikasinya diprediksi akan positif bagi pasar.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, jika IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Jangka pendek indeks membentuk flag pattern. Indeks masih dalam fase konsolidasi dan bergerak variatif (mixed) pada perdagangan kemarin.
"Hari ini Indeks masih akan bergerak mixed to up coba menguji resistance terdekat di level 5.075," kata dia, Jumat (8/8/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 5.050 dan resistance 5.075. Sementara sentimen dari bursa global cenderung negatif.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) mengalami koreksi seiring respons keras Rusia atas sanksi-sanksi negara Barat. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,46% dan indeks S&P500 sebesar 0,56%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, seiring meningkatnya ketegangan antara negara Barat dan Rusia. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 1,26% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan 0,38%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik 0,04% ke level USD97,38 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,04% ke posisi USD1.312 per ons.
Dari dalam negeri, cadangan devisa Juli 2014 diprediksi mencapai USD109 miliar-USD110 miliar. Secara umum, prediksi itu setara dengan 6,3 bulan dari pembayaran impor dan pelunasan utang luar negeri
pemerintah.
Bank Indonesia (BI) sendiri akan mengumumkan realisasi devisa pekan ini. Jika realisasi devisa tersebut sejalan dengan ekspektasi, implikasinya diprediksi akan positif bagi pasar.
(rna)