Pedagang Bendera dari Luar Kota Banjiri Semarang

Senin, 11 Agustus 2014 - 19:47 WIB
Pedagang Bendera dari...
Pedagang Bendera dari Luar Kota Banjiri Semarang
A A A
SEMARANG - Menjelang peringatan hari kemerdekaan RI ke 65 padagang bendera dan umbul-umbul musiman mulai membanjiri Kota Semarang. Hampir di semua jalan-jalan protokol di Kota Semarang, dengan mudah kita menemui penjual bendera.

Momen peringatan hari kemerdekaan ini dimanfaatkan, para pedagang musiman ini untuk mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Para pedagang ini kebanyakan datang dari luar Kota, seperti Garut, Bandung, Demak, dan beberapa daerah lain.

Pada pedagang, jika sedang beruntung bisa mendapatkan keuntungan lebih dari Rp5juta selama bulan Agustus.

Salah seorang pedagang, Jono mengaku, dirinya bersama dengan seorang dua orang temannya datang jauh-jauh dari Garut untuk berjualan bendera di Kota Semarang. Dirinya hampir setiap tahun selalu datang ke Semarang karena memang mendapatkan keuntungan yang cukup besar. “Keuntungannya lumayan,” ujar Jono yang membuka lapaknya di Jalan Menteri Supeno, Semarang, Senin (11/8/2014).

Bendera yang dijual Jono bermacam-macam mulai bendera merah putih ukuran kecil, hingga besar, jenis kainnya pun bermacam-macam. Selain bendera juga ada umbul-umbul. Untuk umbul-umbul ada yang berbeda dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun lalu hanya umbul-umbul warna-warni, namun kali ini ada tambahan variasi berupa gambar burung garuda.

Dia mengatakan bendera yang dijual memiliki harga bervariasi, mulai dari Rp25 ribu hingga paling mahal Rp300 ribu. “Untuk harga tergantung ukuran dan jenis kainnya,” ujar pria yang mengaku sudah membuka lapak sejak seminggu lalu ini.

Suyati, 34, pedagang lain, yang juga berasal dari Garut mengaku, untuk saat ini penjualan bendera sudah mulai ramai, dibandingan minggu sebelumnya. Yang paling laku kata Dia, adalah bendera merah putih. Sementara untuk umbul-umbul biasanya pembelaiannya secara kolektif. ”Kalau minggu kemarin masih sepi, sekarang sehari bisa mencapai 7-10 bendera dan umbul-umbul,” ujarnya.

Salah seorang pembeli, Wahyu,29, warga Banyumanik, mengaku, membeli umbul-umbul untuk dipasang di sepanjang jalan di kampungnya.”Menang tidak setiap tahun beli, karena setelah dipasang disimpan lagi, tapi kali ini kebetulan ada beberapa umbul-umbul yang rusak jadi dari RT kemudian meminta untuk membeli yang baru supaya seragam, dan untuk menyamarakan pitulasan (17-an),” ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8150 seconds (0.1#10.140)