MDRN Catat Penurunan Laba Bersih 11,8%
A
A
A
JAKARTA - PT Modern Internasional Tbk (MDRN) sepanjang semester I tahun ini menctat penurunan laba bersih sekitar 11,8% menjadi Rp31,44 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp35,66 miliar.
Laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Selasa (12/8/2013) menunjukkan bahwa turunnya laba tersebut akibat naiknya sejumlah beban, meski penjualan bersih meningkat 16,55% menjadi Rp702,76 miliar dari Rp602,98 miliar pada semester I/2013.
Naiknya penjualan bersih diikuti dengan melonjaknya beban pokok penjualan menjadi Rp419,46 miliar dari Rp362,9 miliar. Selain itu, beban penjualan juga bertambah dari Rp158,63 miliar menjadi Rp176,36 miliar, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp36,38 miliar dari Rp30,19 miliar serta beban operasi naik menjadi Rp2,53 miliar dari Rp1,75 miliar.
Laba operasi perseroan selama enam bulan pertama tahun ini naik menjadi Rp85,14 miliar dari periode yang sama 2013 senilai Rp68,95 miliar. Namun, pendapatan keuangan tergerus menjadi Rp1,16 miliar dari Rp4,74 miliar dan beban keuangan melonjak menjadi Rp45,22 miliar dari Rp26,95 miliar.
Laba periode berjalan tercatat susut 12,85% menjadi Rp32,02 miliar dari semester I tahun lalu sebesar Rp36,74 miliar. Adapun laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per saham turun menjadi Rp9 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp11 per lembar.
Sementara total aset perusahaan per akhir Juni 2014 sebesar Rp2,06 triliun dengan total utang senilai Rp994,8 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibanding posisi akhir tahun lalu, di mana aset perusahaan senilai Rp1,89 triliun dengan total utang Rp855,58 miliar.
Laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Selasa (12/8/2013) menunjukkan bahwa turunnya laba tersebut akibat naiknya sejumlah beban, meski penjualan bersih meningkat 16,55% menjadi Rp702,76 miliar dari Rp602,98 miliar pada semester I/2013.
Naiknya penjualan bersih diikuti dengan melonjaknya beban pokok penjualan menjadi Rp419,46 miliar dari Rp362,9 miliar. Selain itu, beban penjualan juga bertambah dari Rp158,63 miliar menjadi Rp176,36 miliar, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp36,38 miliar dari Rp30,19 miliar serta beban operasi naik menjadi Rp2,53 miliar dari Rp1,75 miliar.
Laba operasi perseroan selama enam bulan pertama tahun ini naik menjadi Rp85,14 miliar dari periode yang sama 2013 senilai Rp68,95 miliar. Namun, pendapatan keuangan tergerus menjadi Rp1,16 miliar dari Rp4,74 miliar dan beban keuangan melonjak menjadi Rp45,22 miliar dari Rp26,95 miliar.
Laba periode berjalan tercatat susut 12,85% menjadi Rp32,02 miliar dari semester I tahun lalu sebesar Rp36,74 miliar. Adapun laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per saham turun menjadi Rp9 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp11 per lembar.
Sementara total aset perusahaan per akhir Juni 2014 sebesar Rp2,06 triliun dengan total utang senilai Rp994,8 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibanding posisi akhir tahun lalu, di mana aset perusahaan senilai Rp1,89 triliun dengan total utang Rp855,58 miliar.
(rna)