Kemenhub Ingin Penyelesaian Merpati Realistis
A
A
A
JAKARTA - Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jendral (Dirjen) Hubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Eddy Wibowo mengatakan, penyelesaian masalah PT Merpati Nusantara Airliness (MNA) yang terbelit hutang sebesar Rp7,6 triliun harus realistis.
Hal ini dinilai harus dilakukan, meskipun nantinya pemerintah memutuskan untuk memilih jalur likuidasi atau penutupan perusahaan berplat merah tersebut.
"Kita harus realistis, kalau memang harus Merpati dilikuidasi," ujar dia di Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (13/6/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, langkah restrukturisasi dinilai tepat untuk menyelamatkan BUMN aviasi ini. "Kita melihat, mungkin masih bisa diselamatkan. Kalau Merpati ingin diselamatkan, mari kita restrukrisasi," tambah dia.
Menurutnya, saat ini Kementerian BUMN sedang berusaha menyelesaikan masalah MNA agar terbebas dari utang yang sebesar Rp7,6 triliun.
"Merpati kan lebih condong ke BUMN, sekarang ini aja Kementerian BUMN ada perbaikan tentunya untuk menyelesaikan Merpati, itu salah satu semangat," tukas dia.
Hal ini dinilai harus dilakukan, meskipun nantinya pemerintah memutuskan untuk memilih jalur likuidasi atau penutupan perusahaan berplat merah tersebut.
"Kita harus realistis, kalau memang harus Merpati dilikuidasi," ujar dia di Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (13/6/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, langkah restrukturisasi dinilai tepat untuk menyelamatkan BUMN aviasi ini. "Kita melihat, mungkin masih bisa diselamatkan. Kalau Merpati ingin diselamatkan, mari kita restrukrisasi," tambah dia.
Menurutnya, saat ini Kementerian BUMN sedang berusaha menyelesaikan masalah MNA agar terbebas dari utang yang sebesar Rp7,6 triliun.
"Merpati kan lebih condong ke BUMN, sekarang ini aja Kementerian BUMN ada perbaikan tentunya untuk menyelesaikan Merpati, itu salah satu semangat," tukas dia.
(gpr)