Indonesia Bertekad Jadi Pusat Kopi Dunia
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) rencananya akan menggelar Indonesian Coffee Festival (ICF) ke-3 di Prama Sanur Beach Bali pada 17 Oktober 2014 hingga 19 Oktober 2014 mendatang.
Festival ini dalam rangka tekad Kemendag untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kopi dunia. Sebab selain jenis Robusta dan Arabica yang sudah dikenal dunia, Indonesia juga berpeluang menjadi rujukan baru kopi dunia melalui Kopi Luwak dan Kopi Tubruk.
"Para konsumen dan pelaku industri perkopian internasional bakal diajak berpetualang menikmati sajian kopi Indonesia dan menjajaki kerjasama bisnisnya," ucap Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi dalam pers launching ICF di Kantor Kemendag Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Dia berharap pemain kopi duinia akan menjadikan acara tahunan ini sebagai agenda penting penyelenggaraan festival kopi internasional.
"ICF ini perlu dicatat sebagai ajang internasional perkopian Indonesia. Seluruh pemangku kepentingan bersungguh-sungguh ingin mewujudkan tekad besar Indonesia sebagai Pusat kopi dunia di acara ini," tutur dia.
ICF kali ini bahkan dihelat dengan kemasan lebih istimewa dan spektakuler. Baik dari sisi penyelenggaraannya hingga jejaring bisnisnya.
"Kita ingin mengangkat harkat dan martabat petani kopi Indonesia di kancah internasional. Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang turut terlibat menyukseskan acara ini," pungkasnya.
Sekadar informasi, acara ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan sejumlah asosiasi perkopian, seperti Asosisasi Kopi Spesial Indonesia (Aksi), Asosisasi Eksportir Kopi Indonesia (Aeki), Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki), Asosisasi Kopi Luwak Indonesia, ASEAN Secretariat, Specialty Coffee Association of Europe, MarkPlus Inc., Walikota Denpasar, Yayasan Sanur, dan Bali Tourism Board.
Festival ini dalam rangka tekad Kemendag untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kopi dunia. Sebab selain jenis Robusta dan Arabica yang sudah dikenal dunia, Indonesia juga berpeluang menjadi rujukan baru kopi dunia melalui Kopi Luwak dan Kopi Tubruk.
"Para konsumen dan pelaku industri perkopian internasional bakal diajak berpetualang menikmati sajian kopi Indonesia dan menjajaki kerjasama bisnisnya," ucap Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi dalam pers launching ICF di Kantor Kemendag Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Dia berharap pemain kopi duinia akan menjadikan acara tahunan ini sebagai agenda penting penyelenggaraan festival kopi internasional.
"ICF ini perlu dicatat sebagai ajang internasional perkopian Indonesia. Seluruh pemangku kepentingan bersungguh-sungguh ingin mewujudkan tekad besar Indonesia sebagai Pusat kopi dunia di acara ini," tutur dia.
ICF kali ini bahkan dihelat dengan kemasan lebih istimewa dan spektakuler. Baik dari sisi penyelenggaraannya hingga jejaring bisnisnya.
"Kita ingin mengangkat harkat dan martabat petani kopi Indonesia di kancah internasional. Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang turut terlibat menyukseskan acara ini," pungkasnya.
Sekadar informasi, acara ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan sejumlah asosiasi perkopian, seperti Asosisasi Kopi Spesial Indonesia (Aksi), Asosisasi Eksportir Kopi Indonesia (Aeki), Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki), Asosisasi Kopi Luwak Indonesia, ASEAN Secretariat, Specialty Coffee Association of Europe, MarkPlus Inc., Walikota Denpasar, Yayasan Sanur, dan Bali Tourism Board.
(gpr)