MS Hidayat: Kebijakan Subsidi BBM Tunggu Presiden Baru
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) harus dikurangi pada pemerintahan berikutnya.
"Mungkin nanti setelah tanggal 21 Agustus 2014, setelah diumumkan Presiden (baru). Siapa tahu Presiden bisa rumuskan kebijakan," kata Hidayat sebelum memasuki ruang rapat paripurna 1, Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Hidayat menambahkan, transisi pemerintahan harus berjalan mulus dan rapi. "Dan ini harus menjadi tradisi," kata mantan politisi Golkar itu.
Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri sebelumnya menegaskan, pemerintahan sekarang tidak akan mengambil kebijakan baru dalam RAPBN 2015, termasuk kebijakan mengenai subsidi BBM.
Menurutnya, RAPBN 2015 hanya baseline bagi pemerintah baru, sementara mengenai kebijakan akan diberikan ruang sepenuhnya kepada pemerintah berikutnya. Kendati demikian, dia mendukung, pemerintah baru untuk mengurangi subsidi BBM agar beban anggaran tidak membengkak.
Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membacakan pidato kenegaraan terakhirnya dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-69. Presiden siang nanti dijadwalkan akan membacakan nota keuangan 2014 serta Rancangan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II diantaranya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Syarif C Soetardjo, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menkominfo Tifatul Sembiring.
Selain itu nampak pula hadir Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, sejumlah pejabat kementerian, seperti Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Kiagus Badaruddin.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, serta Wakil Presiden Boediono, beserta ibu Herawati Boediono
"Mungkin nanti setelah tanggal 21 Agustus 2014, setelah diumumkan Presiden (baru). Siapa tahu Presiden bisa rumuskan kebijakan," kata Hidayat sebelum memasuki ruang rapat paripurna 1, Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Hidayat menambahkan, transisi pemerintahan harus berjalan mulus dan rapi. "Dan ini harus menjadi tradisi," kata mantan politisi Golkar itu.
Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri sebelumnya menegaskan, pemerintahan sekarang tidak akan mengambil kebijakan baru dalam RAPBN 2015, termasuk kebijakan mengenai subsidi BBM.
Menurutnya, RAPBN 2015 hanya baseline bagi pemerintah baru, sementara mengenai kebijakan akan diberikan ruang sepenuhnya kepada pemerintah berikutnya. Kendati demikian, dia mendukung, pemerintah baru untuk mengurangi subsidi BBM agar beban anggaran tidak membengkak.
Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membacakan pidato kenegaraan terakhirnya dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-69. Presiden siang nanti dijadwalkan akan membacakan nota keuangan 2014 serta Rancangan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II diantaranya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Syarif C Soetardjo, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menkominfo Tifatul Sembiring.
Selain itu nampak pula hadir Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, sejumlah pejabat kementerian, seperti Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Kiagus Badaruddin.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, serta Wakil Presiden Boediono, beserta ibu Herawati Boediono
(rna)