Target Penerimaan Pajak Pemerintah Tahun Depan Rp1.370,8 T
Sabtu, 16 Agustus 2014 - 11:38 WIB
Target Penerimaan Pajak Pemerintah Tahun Depan Rp1.370,8 T
A
A
A
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato kenegaraannya mengatakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015, ditargetkan penerimaan pajak tahun depan sebesar Rp1.370,8 triliun.
Target ini naik 10% dari target APBNP 2014 sebesar Rp1.246,1 triliun. "Dengan total penerimaan perpajakan sebesar itu, maka rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB atau tax ratio di tahun 2015 menjadi 12,32%," ucapnya di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Sementara tax ratio dalam arti luas, lanjut SBY, dengan mempertimbangkan pajak daerah dan penerimaan sumber daya alam (SDA) mencapai 15,62%. Sebab itu, untuk mengoptimalkan penerimaan perpajakan, perlu diimplementasikan berbagai kebijakan insentif pajak, meliputi peningkatan penghasilan tidak kena pajak, pajak ditanggung pemerintah untuk pengembangan sektor tertentu, serta pemberian pembebasan pajak (tax holiday) dan pengurangan pajak (tax allowances).
"Hal ini untuk menstimulasi tumbuhnya sektor strategis tertentu, sehingga nilai tambah perekonomian dapat dioptimalkan," terang SBY.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sejalan dengan upaya optimalisasi penerimaan perpajakan, pada 2015 perlu dioptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). "Khususnya dari PNBP sumber daya alam melalui upaya pencapaian target produksi, transparansi pengelolaan, dan efisiensi produksi," tandasnya.
Target ini naik 10% dari target APBNP 2014 sebesar Rp1.246,1 triliun. "Dengan total penerimaan perpajakan sebesar itu, maka rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB atau tax ratio di tahun 2015 menjadi 12,32%," ucapnya di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Sementara tax ratio dalam arti luas, lanjut SBY, dengan mempertimbangkan pajak daerah dan penerimaan sumber daya alam (SDA) mencapai 15,62%. Sebab itu, untuk mengoptimalkan penerimaan perpajakan, perlu diimplementasikan berbagai kebijakan insentif pajak, meliputi peningkatan penghasilan tidak kena pajak, pajak ditanggung pemerintah untuk pengembangan sektor tertentu, serta pemberian pembebasan pajak (tax holiday) dan pengurangan pajak (tax allowances).
"Hal ini untuk menstimulasi tumbuhnya sektor strategis tertentu, sehingga nilai tambah perekonomian dapat dioptimalkan," terang SBY.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sejalan dengan upaya optimalisasi penerimaan perpajakan, pada 2015 perlu dioptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). "Khususnya dari PNBP sumber daya alam melalui upaya pencapaian target produksi, transparansi pengelolaan, dan efisiensi produksi," tandasnya.
(dmd)
