Lepas Jabatan, Karen Akan Mengajar di Harvard
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, Karen Agustiawan yang telah meminta restu untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina, berniat akan mengajar di salah satu universtitas terbaik di dunia.
Menurut mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut, Karen setelah melepas jabatannya yang telah diemban selama hampir enam tahun akan menjadi staf pengajar di Harvard University, Amerika Serikat (AS).
"Kira-kira tinggal satu bulan lagi beliau jadi Dirut Pertamina karena beliau ingin urus diri sendiri, keluarga, dan karir berikutnya, yaitu beliau ingin mengajar dan beliau sudah diterima mengajar di Harvard, Boston," kata Dahlan di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Dahlan menuturkan, Pertamina seringkali berganti tampuk di jajaran direksi. Namun, srikandi pertama di Pertamina tersebut merupakan Dirut BUMN migas yang mengemban jabatan terlama selama hampir enam tahun.
"Perusahaan itu perlu adanya pembangunan corporate culture atau budaya perusahaan. Perusahaan yung sering gantin pimpinan, tidak sempat membentuk corporate culture. Padahal, corporate culture itu penting untuk kemajuan perusahaan," pungkas dia.
Sekedar informasi, pemilik nama lengkap Galaila Karen Agustiawan ini telah menjabat sebagai orang nomor satu di BUMN minyak dan gas (migas) tersebut sejak Februari 2009, menggantikan Ari Soemarno. Sebelum menjabar sebagai Dirut Pertamina, Karen menduduki posisi sebagai Direktur Hulu Pertamina sejak 2008 dan Staf Ahli Dirut bidang Hulu Pertamina sejak Desember 2006.
Menurut mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut, Karen setelah melepas jabatannya yang telah diemban selama hampir enam tahun akan menjadi staf pengajar di Harvard University, Amerika Serikat (AS).
"Kira-kira tinggal satu bulan lagi beliau jadi Dirut Pertamina karena beliau ingin urus diri sendiri, keluarga, dan karir berikutnya, yaitu beliau ingin mengajar dan beliau sudah diterima mengajar di Harvard, Boston," kata Dahlan di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Dahlan menuturkan, Pertamina seringkali berganti tampuk di jajaran direksi. Namun, srikandi pertama di Pertamina tersebut merupakan Dirut BUMN migas yang mengemban jabatan terlama selama hampir enam tahun.
"Perusahaan itu perlu adanya pembangunan corporate culture atau budaya perusahaan. Perusahaan yung sering gantin pimpinan, tidak sempat membentuk corporate culture. Padahal, corporate culture itu penting untuk kemajuan perusahaan," pungkas dia.
Sekedar informasi, pemilik nama lengkap Galaila Karen Agustiawan ini telah menjabat sebagai orang nomor satu di BUMN minyak dan gas (migas) tersebut sejak Februari 2009, menggantikan Ari Soemarno. Sebelum menjabar sebagai Dirut Pertamina, Karen menduduki posisi sebagai Direktur Hulu Pertamina sejak 2008 dan Staf Ahli Dirut bidang Hulu Pertamina sejak Desember 2006.
(rna)