Bank Sinarmas Targetkan Penyaluran Kredit Rp13 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) menargetkan outstanding kredit sampai akhir tahun ini mencapai Rp13 triliun. Perseroan menargetkan nilai ini mencatatkan pertumbuhan hingga 18% dari tahun lalu.
Direktur Utama BSIM Freenyan Liwang mengatakan penyaluran kredit akan fokus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sementara secara sektoral, kucuran kredit diberikan ke sektor consumer goods karena keunggulannya dalam perputaran modal yang lebih cepat dari sektor lain.
“Sektor lainnya seperti perdagangan juga termasuk cepat. Kami memang akan fokus di sektor tersebut. Sementara untuk rasio LDR diperkirakan tetap di sekitar level 78%,” ujar Freenyan saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dia mengatakan target loan to deposit ratio (LDR) akan disesuaikan dengan kemampuan perseroan menyerap dana pihak ketiga (DPK) untuk menjaga likuiditas. Untuk itu perseroan meningkatkan infrastruktur layanan transaksi dalam menyambut penerapan ACFTA pada 2015. Ini disebutnya akan memberikan potensi tersendiri bagi likuiditas, khususnya dengan memanfaatkan peningkatan jumlah turis asal Tiongkok.
"Kami akan mengincar segmen pekerja dan pelajar Indonesia di Tiongkok pun para turis asal Tiongkok melalui jalinan kerjasama dengan UnionPay International," terangnya.
Diharapkan kartu debit yang diterbitkan perseroan melalui kerja sama ini bisa bertaraf internasional. Perseroan menilai terdapat potensi nasabah, baik itu yang punya bisnis di Tiongkok, pekerja, ataupun pelajar yang secara rutin bepergian ke sana.
"Kartu debit Bank Sinarmas Union Pay akan memudahkan karena sebagian besar ATM dan merchant di sana pakainya jaringan UnionPay,” ujarnya.
Dia optimistis pihaknya bisa meraih sekitar 30% dari jumlah warga Indonesia yang rutin bepergian ke Tiongkok. Selain itu, kata Freenyan, pihaknya juga sangat yakin bisa memanfaatkan kemitraan dengan UnionPay untuk menggaet para turis asal Tiongkok di Tanah Air.
“Wisatawan Tiongkok ke Bali mencapai 400 ribu orang pada Mei 2014 (Januari-Mei), dan diperkirakan mencapai 2 juta orang pada 2015,” tambahnya.
Pasar bebas ASEAN dengan China dinilai akan menjadi salah satu pemicu semakin derasnya turis asal Tiongkok yang datang ke Tanah Air. Menurutnya, para turis ini tidak perlu repot melakukan transaksi karena bisa memanfaatkan jaringan ATM Bank Sinarmas dan merchant yang menjadi mitra perseroan.
“Paling tidak kami targetkan 200 ribu kartu baru bisa kami terbitkan dalam setahun ke depan. Dampak akhirnya tentu ke DPK yang diharapkan bisa terdongkrak naik. Selain itu juga ke fee based (income). Transaksi makin banyak, makin sering karena makin dipermudah,” ujarnya.
Perseroan berhasil menggandeng Union Pay Internasional (UPI). Kerjasama tersebut meluncurkan kartu debit Bank Sinarmas Union Pay. Kartu debit Bank Sinarmas dengan logo Unio Pay ini hadir untuk memberikan kemudahan bagi nasabah yang sering bepergian ke Tiongkok maupun wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia.
"Ini merupakan jaringan kartu ATM Bank Sinarmas yang terkoneksi dengan jaringan Union Pay di samping jaringan ATM lokal yang ada seperti ALTO, ATM Bersama dan juga Prima," jelasnya.
Freenyan menjelaskan, kartu debit UPI Bank Sinarmas dapat digunakan untuk transaksi tarik tunai dan berbelanja di mesin ATM dan electronic data capture (EDC) yang berlogo Union Pay International di seluruh dunia. Kerjasama ini untuk menerbitkan dua jenis kartu yaitu kartu debit CUP Gold dan kartu debit CUP Diamond.
Menurut Freenyan, setiap kartu ATM UnionPay Bank Sinarmas dilengkapi dengan logo dan fasilitas travelmate. Sehingga, setiap nasabah yang menggunakan kartu ini dapat mengikuti berbagai program diskon serta promo yang diadakan oleh UnionPay bersama merchant.
Direktur Utama BSIM Freenyan Liwang mengatakan penyaluran kredit akan fokus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sementara secara sektoral, kucuran kredit diberikan ke sektor consumer goods karena keunggulannya dalam perputaran modal yang lebih cepat dari sektor lain.
“Sektor lainnya seperti perdagangan juga termasuk cepat. Kami memang akan fokus di sektor tersebut. Sementara untuk rasio LDR diperkirakan tetap di sekitar level 78%,” ujar Freenyan saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dia mengatakan target loan to deposit ratio (LDR) akan disesuaikan dengan kemampuan perseroan menyerap dana pihak ketiga (DPK) untuk menjaga likuiditas. Untuk itu perseroan meningkatkan infrastruktur layanan transaksi dalam menyambut penerapan ACFTA pada 2015. Ini disebutnya akan memberikan potensi tersendiri bagi likuiditas, khususnya dengan memanfaatkan peningkatan jumlah turis asal Tiongkok.
"Kami akan mengincar segmen pekerja dan pelajar Indonesia di Tiongkok pun para turis asal Tiongkok melalui jalinan kerjasama dengan UnionPay International," terangnya.
Diharapkan kartu debit yang diterbitkan perseroan melalui kerja sama ini bisa bertaraf internasional. Perseroan menilai terdapat potensi nasabah, baik itu yang punya bisnis di Tiongkok, pekerja, ataupun pelajar yang secara rutin bepergian ke sana.
"Kartu debit Bank Sinarmas Union Pay akan memudahkan karena sebagian besar ATM dan merchant di sana pakainya jaringan UnionPay,” ujarnya.
Dia optimistis pihaknya bisa meraih sekitar 30% dari jumlah warga Indonesia yang rutin bepergian ke Tiongkok. Selain itu, kata Freenyan, pihaknya juga sangat yakin bisa memanfaatkan kemitraan dengan UnionPay untuk menggaet para turis asal Tiongkok di Tanah Air.
“Wisatawan Tiongkok ke Bali mencapai 400 ribu orang pada Mei 2014 (Januari-Mei), dan diperkirakan mencapai 2 juta orang pada 2015,” tambahnya.
Pasar bebas ASEAN dengan China dinilai akan menjadi salah satu pemicu semakin derasnya turis asal Tiongkok yang datang ke Tanah Air. Menurutnya, para turis ini tidak perlu repot melakukan transaksi karena bisa memanfaatkan jaringan ATM Bank Sinarmas dan merchant yang menjadi mitra perseroan.
“Paling tidak kami targetkan 200 ribu kartu baru bisa kami terbitkan dalam setahun ke depan. Dampak akhirnya tentu ke DPK yang diharapkan bisa terdongkrak naik. Selain itu juga ke fee based (income). Transaksi makin banyak, makin sering karena makin dipermudah,” ujarnya.
Perseroan berhasil menggandeng Union Pay Internasional (UPI). Kerjasama tersebut meluncurkan kartu debit Bank Sinarmas Union Pay. Kartu debit Bank Sinarmas dengan logo Unio Pay ini hadir untuk memberikan kemudahan bagi nasabah yang sering bepergian ke Tiongkok maupun wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia.
"Ini merupakan jaringan kartu ATM Bank Sinarmas yang terkoneksi dengan jaringan Union Pay di samping jaringan ATM lokal yang ada seperti ALTO, ATM Bersama dan juga Prima," jelasnya.
Freenyan menjelaskan, kartu debit UPI Bank Sinarmas dapat digunakan untuk transaksi tarik tunai dan berbelanja di mesin ATM dan electronic data capture (EDC) yang berlogo Union Pay International di seluruh dunia. Kerjasama ini untuk menerbitkan dua jenis kartu yaitu kartu debit CUP Gold dan kartu debit CUP Diamond.
Menurut Freenyan, setiap kartu ATM UnionPay Bank Sinarmas dilengkapi dengan logo dan fasilitas travelmate. Sehingga, setiap nasabah yang menggunakan kartu ini dapat mengikuti berbagai program diskon serta promo yang diadakan oleh UnionPay bersama merchant.
(gpr)