BI Perwakilan Sulut Musnahkan Uang Rp401,9 M

Selasa, 19 Agustus 2014 - 21:56 WIB
BI Perwakilan Sulut...
BI Perwakilan Sulut Musnahkan Uang Rp401,9 M
A A A
MANADO - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) sepanjang bulan berjalan (Januari-Juli) 2014 telah memusnahkan sebanyak Rp401,9 miliar uang tidak layak edar dan telah dilakukan pemberian tanda tidak berharga (PTTB). Pembagiannya, yakni triwulan I/2014 sebesar Rp187,78 miliar, triwulan II/2014 sebesar Rp195,16 miliar dan Bulan Juli sebesar Rp18,96 milar.

Kepala Kantor BI Sulut, Luctor Tapiheru menjelaskan, yang dimaksud dengan uang yang tak layak edar adalah uang asli yang tidak memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan BI. Yaitu, uang lusuh, uang cacat, uang rusak dan uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran.

“Kita ingin uang yang dipegang masyarakat dalam bentuk yang sempurna. Karena uang mencerminkan kewibaan pemerintah,” ujar Tapiheru, Selasa (19/8/2014).

Adapun, pemusnahan uang tidak layak edar ini meningkat sebesar 3,93% dari triwulan I/2014 dibanding triwulan II/2014. Namun di posisi Juli silam, jumlah uang yang tak layak edar yang dimusnahkan berada pada posisi terendah, yakni hanya sebesar Rp18,96 miliar.

Dia menerangkan, prosesnya uang tidak layak edar ini adalah uang yang masuk ke BI dari perbankan setelah berputar di masyarakat. Uang ini diseleksi dengan menggunakan mesin sortir uang kertas (MSUK), uang yang dalam keadaan tak layak edar akan dipisahkan lalu kembali dimasukan ke mesin racik uang kertas (MRCK) untuk dimusnahkan.

“Penghancuran uang tidak layak edar ini sesuai dengan clean money policy, agar uang yang ada di masyarakat selalu bersih,” katanya.

Asisten Direktur BI Sulut, Eko Siswantoro menambahkan, semua uang yang dihancurkan itu tidak mempengaruhi jumlah peredaran uang di wilayah kerjanya. Karena uang tersebut langsung diganti BI dari Peruri, perusahaan pencetak uang negara.

“Setiap tahunnya kami sudah memproyeksikan untuk penggantian uang tak layak edar ini dengan uang baru. Karena itu, kami selalu memiliki stoknya,” ujarnya.

Dia mengimbau agar masyarakat menjaga dan memperlakukan uang rupiah dengan baik dan benar sebagaimana mestinya.

“Kami sudah banyak mensosialisasikannya baik kepada perbankan maupun masyarakat untuk menghargai rupiah kita. Salah satu cara sederhananya dengan menjaga dan menyimpannya dengan baik,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0900 seconds (0.1#10.140)