ASM Targetkan Premi Asuransi Kesehatan Rp1 Triliun
A
A
A
BANDUNG - Kinerja cukup positif ditunjukkan oleh PT Asuransi Sinar Mas (ASM) pada periode Januari-Juni 2014, perusahaan penyedia jasa asuransi ini telah berhasil membukukan premi asuransi kesehatan sebesar Rp507,902 miliar, naik 12% jika dibandingkan periode yang sama 2013 yang sebesar Rp453,926 miliar.
Division Head Accident & Health Insurance Division PT Asuransi Sinar Mas Widodo Septiadi mengatakan, pihaknya menargetkan premi asuransi kesehatan hingga akhir tahun ini sebesar Rp1 triliun.
"Pada 2013 lalu, premi asuransi kesehatan yang berhasil kami bukukan sebesar Rp850 miliar," ujarnya kepada wartawan di sela seminar terkait Koordinasi Manfaat BPJS Kesehatan untuk Mengoptimalkan Employee Benefit di Era JKN yang berlangsung di Hotel Arion Swiss Bell, Bandung, Senin (25/8/2014).
Widodo menambahkan, saat ini ada sekitar 600.000 orang yang menjadi peserta asuransi kesehatan PT ASM yang tersebar di seluruh Indonesia. Kebanyakan pesertanya berasal dari Jakarta, sedangkan Bandung merupakan kota besar yang menjadi bidikan untuk memberi kontribusi peserta.
Saat ditanya mengenai persentase kontribusi peserta dari Jabar, Widodo belum berani membeberkan data secara pasti. Sebab, kebanyakan kliennya berasal dari korporasi yang memiliki kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Klien kami kebanyakan dari korporasi yakni sebesar 95%, sedangkan sisanya yang 5% berasal dari individu," katanya.
Adapun kerja sama dengan BPJS kesehatan ini setelah sebelumnya PT ASM menjadi salah satu perusahaan asuransi yang telah menandatangani perjanjian kerjasama coordination of benefit (CoB) dengan BPJS Kesehatan.
Mekanisme koordinasi antara Asuransi Sinar Mas dengan BPJS Kesehatan adalah Koordinasi Kepesertaan, Koordinasi Iuran, Koordinasi Klaim Manfaat, dan Koordinasi Sosialisasi.
"Jaminan asuransi kesehatan dari Asuransi Sinar Mas yang akan dapat dikoordinasikan manfaatnya, mencakup berbagai macam produk yang telah mendapatkan izin pencatatan produk dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu Simas Sehat Corporate, Simas Sehat Executive, Simas Sehat Income dan Simas Personal Accident," tuturnya.
Menurutnya, dengan adanya kerja sama ini memang terkesan adanya double cost ke BPJS dan ASM. Tetapi, lanjutnya, masing-masing memiliki segmen tersendiri. Segmen BPJS universal coverage, sedang ASM membidik segmentasi peserta yang berasal dari kalangan menengah ke atas yang dimungkinkan tidak tercover oleh BPJS.
"Adanya program BPJS ini sangat membantu kami. Terutama bisa menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya asuransi kesehatan. Roadshow sosialisasi semacam ini juga akan kami laksanakan lagi ke kota-kota lain seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan lain-lain. Agar kesadaran masyarakat terkait pentingnya asuransi kesehatan semakin meningkat," katanya.
Division Head Accident & Health Insurance Division PT Asuransi Sinar Mas Widodo Septiadi mengatakan, pihaknya menargetkan premi asuransi kesehatan hingga akhir tahun ini sebesar Rp1 triliun.
"Pada 2013 lalu, premi asuransi kesehatan yang berhasil kami bukukan sebesar Rp850 miliar," ujarnya kepada wartawan di sela seminar terkait Koordinasi Manfaat BPJS Kesehatan untuk Mengoptimalkan Employee Benefit di Era JKN yang berlangsung di Hotel Arion Swiss Bell, Bandung, Senin (25/8/2014).
Widodo menambahkan, saat ini ada sekitar 600.000 orang yang menjadi peserta asuransi kesehatan PT ASM yang tersebar di seluruh Indonesia. Kebanyakan pesertanya berasal dari Jakarta, sedangkan Bandung merupakan kota besar yang menjadi bidikan untuk memberi kontribusi peserta.
Saat ditanya mengenai persentase kontribusi peserta dari Jabar, Widodo belum berani membeberkan data secara pasti. Sebab, kebanyakan kliennya berasal dari korporasi yang memiliki kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Klien kami kebanyakan dari korporasi yakni sebesar 95%, sedangkan sisanya yang 5% berasal dari individu," katanya.
Adapun kerja sama dengan BPJS kesehatan ini setelah sebelumnya PT ASM menjadi salah satu perusahaan asuransi yang telah menandatangani perjanjian kerjasama coordination of benefit (CoB) dengan BPJS Kesehatan.
Mekanisme koordinasi antara Asuransi Sinar Mas dengan BPJS Kesehatan adalah Koordinasi Kepesertaan, Koordinasi Iuran, Koordinasi Klaim Manfaat, dan Koordinasi Sosialisasi.
"Jaminan asuransi kesehatan dari Asuransi Sinar Mas yang akan dapat dikoordinasikan manfaatnya, mencakup berbagai macam produk yang telah mendapatkan izin pencatatan produk dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu Simas Sehat Corporate, Simas Sehat Executive, Simas Sehat Income dan Simas Personal Accident," tuturnya.
Menurutnya, dengan adanya kerja sama ini memang terkesan adanya double cost ke BPJS dan ASM. Tetapi, lanjutnya, masing-masing memiliki segmen tersendiri. Segmen BPJS universal coverage, sedang ASM membidik segmentasi peserta yang berasal dari kalangan menengah ke atas yang dimungkinkan tidak tercover oleh BPJS.
"Adanya program BPJS ini sangat membantu kami. Terutama bisa menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya asuransi kesehatan. Roadshow sosialisasi semacam ini juga akan kami laksanakan lagi ke kota-kota lain seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan lain-lain. Agar kesadaran masyarakat terkait pentingnya asuransi kesehatan semakin meningkat," katanya.
(gpr)