Panas Bumi di Indonesia Bisa untuk Penunjang Transportasi
A
A
A
JAKARTA - Potensi pembangkit listrik di Indonesia 30%-40% seharusnya datang dari panas bumi, tidak dari gas alam atau bahan lain. Ini bisa untuk transportasi kereta api di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan serta Sulawesi.
Demikian disampaikan mantan Presiden Indonesia Profesor BJ Habibie di seminar bertema Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di JCC, Jakarta, Rabu (3/9/2014).
Habibie mengatakan, energi ini relatif bersih, pencemaran udara lebih sedikit. Namun demikian, ini membutuhkan waktu 25 tahun.
"Pimpinan yang baru, harus meneruskan program dari pemimpin sebelumnya. Jangan mikirin itu kan orde lama, orde baru, partai ini, partai itu, itu enggak penting," ujar dia.
Dia juga mengungkapkan, banyaknya kekayaan alam harus dimanfaatkan. Potensi energi panas bumi bisa menghasilkan listrik yang berpotensi untuk transportasi antar daerah di pulau-pulau besar.
"Listrik itu bisa menggerakan kereta api di Jawa, Sumatera, Kalimantan Sulawesi dan Irian Jaya. Sekarang energi arus laut ada penggerak massa air dari satu tempat ke tempat lain baik secara gerak atas maupun horizontal sehingga seimbang dan dapat menghasilkan energi. Jadi kita lebih banyak menghasilkan listrik dari alam," tandasnya.
Demikian disampaikan mantan Presiden Indonesia Profesor BJ Habibie di seminar bertema Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di JCC, Jakarta, Rabu (3/9/2014).
Habibie mengatakan, energi ini relatif bersih, pencemaran udara lebih sedikit. Namun demikian, ini membutuhkan waktu 25 tahun.
"Pimpinan yang baru, harus meneruskan program dari pemimpin sebelumnya. Jangan mikirin itu kan orde lama, orde baru, partai ini, partai itu, itu enggak penting," ujar dia.
Dia juga mengungkapkan, banyaknya kekayaan alam harus dimanfaatkan. Potensi energi panas bumi bisa menghasilkan listrik yang berpotensi untuk transportasi antar daerah di pulau-pulau besar.
"Listrik itu bisa menggerakan kereta api di Jawa, Sumatera, Kalimantan Sulawesi dan Irian Jaya. Sekarang energi arus laut ada penggerak massa air dari satu tempat ke tempat lain baik secara gerak atas maupun horizontal sehingga seimbang dan dapat menghasilkan energi. Jadi kita lebih banyak menghasilkan listrik dari alam," tandasnya.
(gpr)