20 Tahun Lagi Karawang Terkonversi Jadi Kota Industri
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa pada suatu saat mau tidak mau lahan pertanian di Karawang akan terkonversi. Hal tersebut karena selain Jakarta, harga tanah di Karawang adalah yang termahal di dunia, sehingga masyarakat Karawang yang memiliki lahan disana berebut untuk menjualnya.
Selain karena harga tanah yang mahal, yang menjadi kendala lahan tersebut terkonversi menjadi lahan industri adalah karena lahan pertanian di Karawang tidak menguntungkan bagi para petani disana.
"Bupati Karawang sudah bilang sama saya, dari 100 orang miskin disana 63 diantaranya adalah petani. Ini artinya pertanian itu tidak menguntungkan buat di Karawang," paparnya saat ditemui usai acara Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Jakarta Convention Center (JCC), Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2014).
Bahkan, Lutfi sendiri meyakini bahwa dalam 20 tahun ke depan daerah Karawang tidak akan lagi memiliki Bupati.
"Saya jamin dalam 20 tahun lagi mungkin tidak ada lagi Bupati Karawang karena (lahan pertanian) akan dikonversi ke industri nantinya," tutup Lutfi.
Selain karena harga tanah yang mahal, yang menjadi kendala lahan tersebut terkonversi menjadi lahan industri adalah karena lahan pertanian di Karawang tidak menguntungkan bagi para petani disana.
"Bupati Karawang sudah bilang sama saya, dari 100 orang miskin disana 63 diantaranya adalah petani. Ini artinya pertanian itu tidak menguntungkan buat di Karawang," paparnya saat ditemui usai acara Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Jakarta Convention Center (JCC), Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2014).
Bahkan, Lutfi sendiri meyakini bahwa dalam 20 tahun ke depan daerah Karawang tidak akan lagi memiliki Bupati.
"Saya jamin dalam 20 tahun lagi mungkin tidak ada lagi Bupati Karawang karena (lahan pertanian) akan dikonversi ke industri nantinya," tutup Lutfi.
(gpr)