Ekonom Nilai KA di Sulut Strategis
A
A
A
JAKARTA - Ekonom dari Universitas Negeri Manado (Unima) Robert Winerungan mengatakan, pembangunan rel kereta api (KA) di bagian utara Sulawesi Utara (Sulut) lokasinya sangat strategis.
"Saya sependapat dengan Pak Noldy (CEO Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Manado-Bitung), ini adalah hal yang baik dan patut untuk diperjuangkan," katanya, Sabtu (6/9/2014).
Membuka rel kereta api di bagian utara Sulut, sangat membantu pendistribusian arus barang.
"Warga kepulauan di Bunaken, Manado Tua, jaraknya ke Wori sudah dekat, demikian juga dengan beberapa pulau lainnya. Ini sangat bagus jika mengambil sisi dari utara," ujarnya.
Kendalanya selama ini adalah pendistribusian hasil petani. Di mana saat ini para petani harus mengeluarkan ongkos sangat besar karena mahalnya transportasi.
"Dengan adanya rel kereta api nanti, tentunya kehidupan para petani akan jauh lebih baik lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Lalulintas dan Angkutan Kereta Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengkaji pembangunan jalur rel yang menghubungkan Manado-Bitung, Sulut.
"Jika kajian berjalan lancar maka pembangunan kereta akan bisa terlaksana paling lama dua tahun sejak sekarang," jelasnya.
Dia mengatakan, pembanganunan jalur kereta api tersebut merupakan usulan dari daerah dan rencananya akan dimasukkan dalam program Masterplan Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2015.
"Saya sependapat dengan Pak Noldy (CEO Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Manado-Bitung), ini adalah hal yang baik dan patut untuk diperjuangkan," katanya, Sabtu (6/9/2014).
Membuka rel kereta api di bagian utara Sulut, sangat membantu pendistribusian arus barang.
"Warga kepulauan di Bunaken, Manado Tua, jaraknya ke Wori sudah dekat, demikian juga dengan beberapa pulau lainnya. Ini sangat bagus jika mengambil sisi dari utara," ujarnya.
Kendalanya selama ini adalah pendistribusian hasil petani. Di mana saat ini para petani harus mengeluarkan ongkos sangat besar karena mahalnya transportasi.
"Dengan adanya rel kereta api nanti, tentunya kehidupan para petani akan jauh lebih baik lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Lalulintas dan Angkutan Kereta Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengkaji pembangunan jalur rel yang menghubungkan Manado-Bitung, Sulut.
"Jika kajian berjalan lancar maka pembangunan kereta akan bisa terlaksana paling lama dua tahun sejak sekarang," jelasnya.
Dia mengatakan, pembanganunan jalur kereta api tersebut merupakan usulan dari daerah dan rencananya akan dimasukkan dalam program Masterplan Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2015.
(izz)