Pagu Anggaran Kemenko Perekonomian Tambah 1,94%
A
A
A
JAKARTA - Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Nur Supit menolak jika anggaran sarana dan prasarana Kemenko bidang Perekonomian nol rupiah.
Karena itu, anggaran sarana dan prasarana Kemenko Perekonomian pun justru ditambah sebesar Rp1,2 miliar.
"Angka itu disamakan dengan angka program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenko Perekonomian 2014 karena tidak boleh nol rupiah," ujar Ahmadi di DPR, Selasa (9/9/2014).
Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengatakan, dengan adanya penambahan anggaran tersebut, maka totalnya menjadi Rp304 miliar.
"Dari yang tadinya anggaran sarana kita Rp298 miliar menjadi Rp304 miliar dengan penambahan Rp1,2 miliar. Dengan demikian total pagu 2015 menjadi bertambah sebesar 1,94%," ujar dia.
Menurutnya, untuk program peningkatan sarana dan prasarana kementeriannya memang tidak membutuhkan anggaran sama sekali.
Alasannya, karena menganggap tidak ada yang dikeluarkan untuk peningkatan prasarana di Kementerian Perekonomian. "Kami tidak mengadakan prasarana apa-apa. Semua tetap sama seperti yang lalu," ujar CT.
Saat ini, kata dia, yang paling penting di Kementerian Perekonomian adalah memastikan bahwa kementerian-kementerian di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian berjalan dengan baik.
Karena itu, anggaran sarana dan prasarana Kemenko Perekonomian pun justru ditambah sebesar Rp1,2 miliar.
"Angka itu disamakan dengan angka program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenko Perekonomian 2014 karena tidak boleh nol rupiah," ujar Ahmadi di DPR, Selasa (9/9/2014).
Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengatakan, dengan adanya penambahan anggaran tersebut, maka totalnya menjadi Rp304 miliar.
"Dari yang tadinya anggaran sarana kita Rp298 miliar menjadi Rp304 miliar dengan penambahan Rp1,2 miliar. Dengan demikian total pagu 2015 menjadi bertambah sebesar 1,94%," ujar dia.
Menurutnya, untuk program peningkatan sarana dan prasarana kementeriannya memang tidak membutuhkan anggaran sama sekali.
Alasannya, karena menganggap tidak ada yang dikeluarkan untuk peningkatan prasarana di Kementerian Perekonomian. "Kami tidak mengadakan prasarana apa-apa. Semua tetap sama seperti yang lalu," ujar CT.
Saat ini, kata dia, yang paling penting di Kementerian Perekonomian adalah memastikan bahwa kementerian-kementerian di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian berjalan dengan baik.
(izz)