Kontrak Berkala Diyakini Tingkatkan Transaksi Komoditas Emas
A
A
A
JAKARTA - Pasar transaksi emas di Bursa Berjangka Jakarta (JFX) semakin melejit dengan produk Kontrak Berkala Emas (KBE). Produk ini diyakini akan meningkatkan transaksi emas setiap harinya bisa mencapai 400 gram atau senilai Rp200 juta.
Presiden Direktur Jalatama Artha Berjangka (JAB) Jacob Ongkowidjojo mengatakan KBE akan meningkatkan transaksi komoditas emas sehingga menjadi semakin likuid. Komoditas emas akan memiliki fungsi lebih yang menguntungkan pelaku pasar. Produk ini memberikan kepastian jaminan fisik emas yang memberikan kepastian bagi investor.
"KBE diminati pelaku pasar perdagangan berjangka komoditi (PBK) dan juga pelaku pasar emas fisik. Model ini satu satunya di dunia. Karena menggabungkan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek," ujar Jacob dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Dia mengatakan dalam beberapa bulan transaksi di JFX, para investor yang datang semakin berkembang. Baik dari investor PBK, juga nasabah yang bermotif investasi emas jangka panjang. Para investor diberikan beberapa pilihan baik untuk likuidasi, gulir, ataupun serah fisik.
Opsi ini dapat membuat investor bisa mendapatkan fisik emas, mempertahankan posisi transaksinya, hingga mendapatkan hasil investasi yang lebih baik. "Semua kepentingan difasilitasi. Disini memadukan perdagangan dan investasi emas secara riil dan berjangka," ujarnya.
Walaupun tren harga emas sedang melambat namun itu disebutnya justru momen untuk masuk di harga yang murah. Sebagai perusahaan pialang, perseroan terus mencatat tren positif untuk jumlah marjin yang diinvestasikan nasabahnya.
Faktor utama yang paling mendorong transaksi adalah variasi pilihan jumlah produk emas, mulai dari terkecil 5 gram hingga 100 gram. Selain itu emas yang diperdagangkan untuk KBE merupakan emas dengan kualitas fisik yang memiliki standar dan dijamin mutunya oleh PT Antam. "Kami akan tingkatkan edukasi pasar sehingga pasar ritel seperti ibu RT dapat lebih banyak masuk," ujarnya.
Tidak hanya itu, dia menambahkan serah terima fisik emas ke nasabah dapat dilakukan di 12 kota di Indonesia. Serah terima barang dilakukan oleh pihak Kliring Berjangka yang bekerjasama dengan jaringan Pegadaian. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan investor di daerah. Karena investor di daerah dapat membeli emas dengan harga di Jakarta.
"Layanan online akan memudahkan registrasi dan transaksi. Sehingga nasabah luar negeri juga bisa bertransaksi walaupun masih terkendala akses serah terima barang. Ini juga berarti produk yang bagus untuk MEA nanti," ujarnya.
Sementara itu, ahli investasi emas Lyra Puspa dalam kesempatan tersebut. menjelaskan KBE kombinasi dari sifat emas yang likuid dan melindungi nasabah dari fluktuasi harga, dan jaminan otoritas kliring afiliasi pemerintah. Ini menjadikan KBE menjadi salah satu opsi terbaik pembelian dan penyimpanan emas masyarakat.
“Emas yang diperdagangkan merepresentasikan kebutuhan investor akan alat lindung nilai kekayaan, instrumen tabungan jangka panjang, sumber modal dan ideal menjadi asuransi pendidikan keluarga," ujar Lyra dalam kesempatan yang sama.
Direktur JFX Bihar Sakti Wibowo dalam kesempatan peluncuran produk ini beberapa waktu lalu mengatakan KBE merupakan inovasi produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Serta melakukan revitalisasi produk yang sudah ada. Pihaknya berhasil memenuhi permintaan pasar akan produk investasi emas yang lebih fleksibel, meningkatkan likuiditas, dan menyasar pada nasabah ritel.
“Respon positif masyarakat atas kontrak berkala emas akan meningkatkan likuiditas market di bursa. Pastinya akan mengembangkan pertumbuhan ekonomi sektor riil," ujar Bihar beberapa waktu lalu.
Presiden Direktur Jalatama Artha Berjangka (JAB) Jacob Ongkowidjojo mengatakan KBE akan meningkatkan transaksi komoditas emas sehingga menjadi semakin likuid. Komoditas emas akan memiliki fungsi lebih yang menguntungkan pelaku pasar. Produk ini memberikan kepastian jaminan fisik emas yang memberikan kepastian bagi investor.
"KBE diminati pelaku pasar perdagangan berjangka komoditi (PBK) dan juga pelaku pasar emas fisik. Model ini satu satunya di dunia. Karena menggabungkan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek," ujar Jacob dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Dia mengatakan dalam beberapa bulan transaksi di JFX, para investor yang datang semakin berkembang. Baik dari investor PBK, juga nasabah yang bermotif investasi emas jangka panjang. Para investor diberikan beberapa pilihan baik untuk likuidasi, gulir, ataupun serah fisik.
Opsi ini dapat membuat investor bisa mendapatkan fisik emas, mempertahankan posisi transaksinya, hingga mendapatkan hasil investasi yang lebih baik. "Semua kepentingan difasilitasi. Disini memadukan perdagangan dan investasi emas secara riil dan berjangka," ujarnya.
Walaupun tren harga emas sedang melambat namun itu disebutnya justru momen untuk masuk di harga yang murah. Sebagai perusahaan pialang, perseroan terus mencatat tren positif untuk jumlah marjin yang diinvestasikan nasabahnya.
Faktor utama yang paling mendorong transaksi adalah variasi pilihan jumlah produk emas, mulai dari terkecil 5 gram hingga 100 gram. Selain itu emas yang diperdagangkan untuk KBE merupakan emas dengan kualitas fisik yang memiliki standar dan dijamin mutunya oleh PT Antam. "Kami akan tingkatkan edukasi pasar sehingga pasar ritel seperti ibu RT dapat lebih banyak masuk," ujarnya.
Tidak hanya itu, dia menambahkan serah terima fisik emas ke nasabah dapat dilakukan di 12 kota di Indonesia. Serah terima barang dilakukan oleh pihak Kliring Berjangka yang bekerjasama dengan jaringan Pegadaian. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan investor di daerah. Karena investor di daerah dapat membeli emas dengan harga di Jakarta.
"Layanan online akan memudahkan registrasi dan transaksi. Sehingga nasabah luar negeri juga bisa bertransaksi walaupun masih terkendala akses serah terima barang. Ini juga berarti produk yang bagus untuk MEA nanti," ujarnya.
Sementara itu, ahli investasi emas Lyra Puspa dalam kesempatan tersebut. menjelaskan KBE kombinasi dari sifat emas yang likuid dan melindungi nasabah dari fluktuasi harga, dan jaminan otoritas kliring afiliasi pemerintah. Ini menjadikan KBE menjadi salah satu opsi terbaik pembelian dan penyimpanan emas masyarakat.
“Emas yang diperdagangkan merepresentasikan kebutuhan investor akan alat lindung nilai kekayaan, instrumen tabungan jangka panjang, sumber modal dan ideal menjadi asuransi pendidikan keluarga," ujar Lyra dalam kesempatan yang sama.
Direktur JFX Bihar Sakti Wibowo dalam kesempatan peluncuran produk ini beberapa waktu lalu mengatakan KBE merupakan inovasi produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Serta melakukan revitalisasi produk yang sudah ada. Pihaknya berhasil memenuhi permintaan pasar akan produk investasi emas yang lebih fleksibel, meningkatkan likuiditas, dan menyasar pada nasabah ritel.
“Respon positif masyarakat atas kontrak berkala emas akan meningkatkan likuiditas market di bursa. Pastinya akan mengembangkan pertumbuhan ekonomi sektor riil," ujar Bihar beberapa waktu lalu.
(gpr)