Ada Sinyal Blok Mahakam Kembali ke Total
A
A
A
SAMARINDA - Setelah diresmikannya proyek pengeboran migas Sisi-Nubi fase 2B di kawasan blok Mahakam oleh Presiden SBY, ada sinyalemen jika Total E&P Indonesie akan diperpanjang kontraknya untuk mengelola kawasan kaya migas tersebut.
Proyek yang menelan investasi USD739 juta itu merupakan kelanjutan pengelolaan kawasan Blok Mahakam yang dikelola Total hingga 2017 mendatang.
Hingga kini, belum jelas siapa yang akan mengelola Blok Mahakam paska 2017 nanti. Banyak pihak yang berharap Blok Mahakam dikelola oleh Pertamina. Di sisi lain, karena alasan teknologi dan investasi besar, ada juga yang ingin agar Total tetap mengelola Blok Mahakam.
VP Communication Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto mengaku pihaknya belum mendapat sinyal, meski proyek Sisi-Nubi ini telah diresmikan oleh SBY. Pasalnya, penunjukan kontraktor Blok Mahakam diserahkan ke kepemimpinan presiden terpilih Joko Widodo.
“Soal sinyal itu, kami belum memperoleh informasi apapun dari pemerintah,” kata Arividya, Selasa (23/9/2014).
Hanya saja, pihak Total masih berharap ada kabar baik dari pemerintah pusat terkait proposal perpanjangan kontrak Blok Mahakam yang telah mereka ajukan sejak lama.
Meski masih menunggu kelanjutan jawaban dari pemerintah, Total mengaku tetap berkomitmen untuk bekerja keras mempertahankan produksi migas di Blok Mahakam. Total akan terus memenuhi target yang dibebankan di kawasan blok ini.
“Seperti yang ditargetkan dalam WP&B (Work Plane & Budget) 2014, yakni 1,7 BCFD untuk gas dan 67.000 BOD untuk minyak dan kondensat,” katanya.
Presiden SBY meresmikan sejumlah proyek besar di Kaltim pada 15 September 2014 lalu di Balikpapan. Salah satu yang diresmikan adalah proyek Sisi-Nubi Fase 2 di Blok Mahakam, lepas pantai Kabupaten Kutai Kartanegara.
Proyek yang menelan investasi USD739 juta itu merupakan kelanjutan pengelolaan kawasan Blok Mahakam yang dikelola Total hingga 2017 mendatang.
Hingga kini, belum jelas siapa yang akan mengelola Blok Mahakam paska 2017 nanti. Banyak pihak yang berharap Blok Mahakam dikelola oleh Pertamina. Di sisi lain, karena alasan teknologi dan investasi besar, ada juga yang ingin agar Total tetap mengelola Blok Mahakam.
VP Communication Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto mengaku pihaknya belum mendapat sinyal, meski proyek Sisi-Nubi ini telah diresmikan oleh SBY. Pasalnya, penunjukan kontraktor Blok Mahakam diserahkan ke kepemimpinan presiden terpilih Joko Widodo.
“Soal sinyal itu, kami belum memperoleh informasi apapun dari pemerintah,” kata Arividya, Selasa (23/9/2014).
Hanya saja, pihak Total masih berharap ada kabar baik dari pemerintah pusat terkait proposal perpanjangan kontrak Blok Mahakam yang telah mereka ajukan sejak lama.
Meski masih menunggu kelanjutan jawaban dari pemerintah, Total mengaku tetap berkomitmen untuk bekerja keras mempertahankan produksi migas di Blok Mahakam. Total akan terus memenuhi target yang dibebankan di kawasan blok ini.
“Seperti yang ditargetkan dalam WP&B (Work Plane & Budget) 2014, yakni 1,7 BCFD untuk gas dan 67.000 BOD untuk minyak dan kondensat,” katanya.
Presiden SBY meresmikan sejumlah proyek besar di Kaltim pada 15 September 2014 lalu di Balikpapan. Salah satu yang diresmikan adalah proyek Sisi-Nubi Fase 2 di Blok Mahakam, lepas pantai Kabupaten Kutai Kartanegara.
(gpr)