Jokowi Bimbang Pilih Opsi Kenaikan BBM Bersubsidi

Rabu, 24 September 2014 - 09:44 WIB
Jokowi Bimbang Pilih...
Jokowi Bimbang Pilih Opsi Kenaikan BBM Bersubsidi
A A A
JAKARTA - Memasuki era pemerintahan baru, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) masih bimbang memilih opsi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Anggota Tim Transisi Jokowi-JK dari unsur fraksi, Dolfie OFP mengemukakan, opsi menaikkan BBM bersubsidi dinilai realistis. Namun, pihaknya belum bisa menentukan apakah akan menaikan atau tidak?

"Opsi ini juga masih harus melihat kas negara, apakah tetap atau dalam keadaan defisit? Kalau defisitnya besar, mau tidak mau BBM dinaikkan," ujarnya, Selasa (23/9/2014).

"Sebaliknya kalau isi kas ada atau kondisinya tetap tanpa defisit, kemungkinan kita ikut opsi sekarang (BBM tidak naik). Tapi, nanti kita lihat isi kas berapa ketika pelantikan presiden 20 Oktober baru kita matangkan lagi," lanjut Dolfie.

Sementara Kepala Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno mengatakan, opsi untuk menambah alokasi anggaran dari kenaikan harga BBM subsidi sebenarnya masih terus dikaji. Sebab, paling utama adalah bagaimana mengalihkan subsidi tersebut kepada yang membutuhkan.

Program-program yang masih disiapkan tersebut, antara lain program produktif di pedesaan, utamanya menyediakan lapangan kerja dan kebutuhan pedesaan, seperti irigasi serta pembangunan air bersih.

Semua program tersebut nantinya dapat memberdayakan masyarakat dan membantu tambahan pendapatan.

"Program-programnya sudah kita persiapkan. Mandatory-nya itu tadi program-program yang produktif untuk masyarakat yang membutuhkan terutama pedesaan," ujarnya.

"Selain itu, ada program untuk siswa yang putus sekolah dan program kesehatan yang lebih menyeluruh yang belum ada di BPJS," tambah Rini.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8298 seconds (0.1#10.140)