UNSP Catat Penjualan Semester I Rp1,37 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) sepanjang semester I/2014 membukukan penjualan Rp1,37 triliun atau naik 47% dibandingkan semester I/2013 senilai Rp930 miliar.
"Kinerja perseroan positif, laba kotor meningkat 50% dari Rp262 miliar di semester I/2013 menjadi Rp393 miliar di semester I/2014, laba operasi meningkat hingga 112% dari Rp95 miliar menjadi Rp201 miliar," kata Direktur UNSP Andi W. Setianto dalam rilisnya, Rabu (1/10/2014).
Menurut dia, ini adalah hasil dari strategi perseroan melakukan peningkatan produksi sawit dan karet di tengah kondisi harga pasar komoditas sawit dan karet yang masih berada di level rendah.
Pada kuartal II/2014, harga komoditas sawit (CPO) turun ke level terendah USD830 per ton CIF Rotterdam dibandingkan harga pada kuartal I, yang mencapai level tertinggi USD990 per ton. Data perseroan menunjukkan, harga CPO pernah mencapai level tertinggi USD1.700 per ton pada April 2011.
Hal serupa terjadi di komoditas karet. Pada kuartal II/2014, harga komoditas karet turun ke level terendah USD2,0 per kg dibandingkan harga di kuartal I yang bertahan di level USD2,3 per kg. Data perseroan menunjukkan, harga karet pernah mencapai level tertinggi USD6,2 per kg di Februari 2011.
"Dalam jangka pendek ini, kami berhasil fokus pada optimalisasi produktivitas pabrik melalui peningkatan pembelian sawit dan karet dari petani, yang juga sekaligus membantu peningkatan ekonomi mereka. Kami akan melanjutkan upaya peningkatan produktivitas aset dan sustainability struktur permodalan yang tercermin di rasio utang yang sehat, mengacu ke best practice," kata Andi.
Melalui unit usaha kerja sama patungan PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia (ASD-BSP), perseroan juga telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.
Bibit unggul ASD-BSP ini berpotensi menghasilkan hingga 40 ton tandan buah segar (TBS) per hektare (ha) dibandingkan dengan umumnya 25-30 ton TBS per ha.
Direktur Utama UNSP M. Iqbal Zainuddin menambahkan, strategi fokus ke sustainable productivity akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang.
"Kami menjadi semakin optimis, dalam jangka menengah dan panjang perseroan akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat," katanya.
"Kinerja perseroan positif, laba kotor meningkat 50% dari Rp262 miliar di semester I/2013 menjadi Rp393 miliar di semester I/2014, laba operasi meningkat hingga 112% dari Rp95 miliar menjadi Rp201 miliar," kata Direktur UNSP Andi W. Setianto dalam rilisnya, Rabu (1/10/2014).
Menurut dia, ini adalah hasil dari strategi perseroan melakukan peningkatan produksi sawit dan karet di tengah kondisi harga pasar komoditas sawit dan karet yang masih berada di level rendah.
Pada kuartal II/2014, harga komoditas sawit (CPO) turun ke level terendah USD830 per ton CIF Rotterdam dibandingkan harga pada kuartal I, yang mencapai level tertinggi USD990 per ton. Data perseroan menunjukkan, harga CPO pernah mencapai level tertinggi USD1.700 per ton pada April 2011.
Hal serupa terjadi di komoditas karet. Pada kuartal II/2014, harga komoditas karet turun ke level terendah USD2,0 per kg dibandingkan harga di kuartal I yang bertahan di level USD2,3 per kg. Data perseroan menunjukkan, harga karet pernah mencapai level tertinggi USD6,2 per kg di Februari 2011.
"Dalam jangka pendek ini, kami berhasil fokus pada optimalisasi produktivitas pabrik melalui peningkatan pembelian sawit dan karet dari petani, yang juga sekaligus membantu peningkatan ekonomi mereka. Kami akan melanjutkan upaya peningkatan produktivitas aset dan sustainability struktur permodalan yang tercermin di rasio utang yang sehat, mengacu ke best practice," kata Andi.
Melalui unit usaha kerja sama patungan PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia (ASD-BSP), perseroan juga telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.
Bibit unggul ASD-BSP ini berpotensi menghasilkan hingga 40 ton tandan buah segar (TBS) per hektare (ha) dibandingkan dengan umumnya 25-30 ton TBS per ha.
Direktur Utama UNSP M. Iqbal Zainuddin menambahkan, strategi fokus ke sustainable productivity akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang.
"Kami menjadi semakin optimis, dalam jangka menengah dan panjang perseroan akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat," katanya.
(rna)