Reksa Dana Saham Beri Return 22,31%
A
A
A
JAKARTA - Reksa dana saham memberikan imbal hasil (return) rata-rata hingga akhir bulan kesembilan tahun ini sebesar 22,31%, atau lebih tinggi dibanding Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 20,20%.
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, reksa dana campuran memberikan return rata-rata 12,48%, dan reksa dana pendapatan tetap 4,78%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kinerja reksa dana tahun ini jauh lebih baik.
Sementara pada periode yang sama tahun lalu, return reksa dana saham tercatat minus 2,05%, reksa dana campuran negatif 0,51%, dan reksa dana pendapatan tetap susut 4,95%.
"Di tahun ini, industri reksa dana menguat dengan sentimen dari rendahnya inflasi sepanjang 2014, serta adanya pemilu membuat pasar keuangan bergairah. Terlebih perekonomian global mulai menguat kembali," kata Analis Riset PT Infovesta Utama Yosua Zisokhi kepada Sindonews, belum lama ini.
Dia memperkirakan, kinerja reksa dana masih memiliki prospek untuk tumbuh di sisa tahun ini, meski tidak terlalu besar. Hal itu mengingat target IHSG Infovesta di akhir tahun ini di level 5.340.
Selain itu, instrumen obligasi masih dalam bayang-bayang tekanan inflasi karena rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Sementara sentimen yang akan mendorong laju IHSG menguat hingga akhir tahun, menurut dia, berasal dari prospek kabinet yang dibentuk oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan dari Eropa , yang kemungkinan akan mengeluarkan stimulus baru, seperti pelonggaran kuantitaif (quantitative easing).
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, reksa dana campuran memberikan return rata-rata 12,48%, dan reksa dana pendapatan tetap 4,78%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kinerja reksa dana tahun ini jauh lebih baik.
Sementara pada periode yang sama tahun lalu, return reksa dana saham tercatat minus 2,05%, reksa dana campuran negatif 0,51%, dan reksa dana pendapatan tetap susut 4,95%.
"Di tahun ini, industri reksa dana menguat dengan sentimen dari rendahnya inflasi sepanjang 2014, serta adanya pemilu membuat pasar keuangan bergairah. Terlebih perekonomian global mulai menguat kembali," kata Analis Riset PT Infovesta Utama Yosua Zisokhi kepada Sindonews, belum lama ini.
Dia memperkirakan, kinerja reksa dana masih memiliki prospek untuk tumbuh di sisa tahun ini, meski tidak terlalu besar. Hal itu mengingat target IHSG Infovesta di akhir tahun ini di level 5.340.
Selain itu, instrumen obligasi masih dalam bayang-bayang tekanan inflasi karena rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Sementara sentimen yang akan mendorong laju IHSG menguat hingga akhir tahun, menurut dia, berasal dari prospek kabinet yang dibentuk oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan dari Eropa , yang kemungkinan akan mengeluarkan stimulus baru, seperti pelonggaran kuantitaif (quantitative easing).
(rna)