Harga Properti Ikut Kenaikan Harga BBM
Selasa, 07 Oktober 2014 - 16:38 WIB
Harga Properti Ikut Kenaikan Harga BBM
A
A
A
JAKARTA - Rencana Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bulan depan juga direspon industri properti dalam negeri.
Associate Director Colliers International Ferry Salanto mengatakan, jika pemerintah benar merealisasikan rencana tersebut, maka harga properti juga akan mengalami kenaikan.
"Kenaikan BBM yang pasti itu inflasi kemungkinan naik, BI Rate naik, harga properti juga bisa naik. Sebab beban properti bertambah," tutur dia di Gedung World Trade Centre Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Menurutnya, hal ini lantaran pembiayaan industri properti pasti juga naik, ongkos untuk tenaga kerja pun juga akan naik.
Namun, sayangnya dia tidak bisa memastikan berapa persentase kenaikan harga properti atas dampak kenaikan BBM tersebut.
"Tapi saya enggak tahu akan naik berapa persen. Liat nanti saja, itu dinamikanya bergantung dari pasar dan bunga," ujarnya.
Fery mengatakan, harga properti yang berpotensi naik terutama pada properti residensial. Sebab, kenaikan BBM akan menurunkan minat masyarakat membeli properti tipe residensial tersebut.
Kendati demikian, pihaknya mengaku belum mengetahui potensi proyek yang ditunda (cancellation project) akibat dari kenaikan BBM.
"Belum melirik (cancellation project). Itu baru bisa terjadi kalau efeknya sudah mulai terasa. Sekarang masih sesuai schedule," pungkas dia.
Associate Director Colliers International Ferry Salanto mengatakan, jika pemerintah benar merealisasikan rencana tersebut, maka harga properti juga akan mengalami kenaikan.
"Kenaikan BBM yang pasti itu inflasi kemungkinan naik, BI Rate naik, harga properti juga bisa naik. Sebab beban properti bertambah," tutur dia di Gedung World Trade Centre Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Menurutnya, hal ini lantaran pembiayaan industri properti pasti juga naik, ongkos untuk tenaga kerja pun juga akan naik.
Namun, sayangnya dia tidak bisa memastikan berapa persentase kenaikan harga properti atas dampak kenaikan BBM tersebut.
"Tapi saya enggak tahu akan naik berapa persen. Liat nanti saja, itu dinamikanya bergantung dari pasar dan bunga," ujarnya.
Fery mengatakan, harga properti yang berpotensi naik terutama pada properti residensial. Sebab, kenaikan BBM akan menurunkan minat masyarakat membeli properti tipe residensial tersebut.
Kendati demikian, pihaknya mengaku belum mengetahui potensi proyek yang ditunda (cancellation project) akibat dari kenaikan BBM.
"Belum melirik (cancellation project). Itu baru bisa terjadi kalau efeknya sudah mulai terasa. Sekarang masih sesuai schedule," pungkas dia.
(izz)
