Ini Prioritas Lutfi Sebelum Lengser
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku, stabilisasi harga dan genjot ekspor menjadi prioritas utama di sisa masa jabatannya yang tinggal dua pekan lagi.
Menurutnya, stabilitas harga terutama harga pangan telah dapat diatasi dengan kerja sama dan komunikasi yang baik antar kementerian terkait.
"Kan begini, target saya dua, stabilisasi harga dan genjot ekspor. Kalau stabilisasi harga kemarin sepertinya dengan kerja sama yang baik, komunikasi yang baik dengan seluruh kementerian, kita bisa jaga inflasi, terutama dari pangan," tuturnya di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Rabu (8/10/2014).
Menurutnya, saat ini yang tengah gencar dilakukannya adalah peningkatan ekspor. Namun seperti telah diketahui, saat ini tengah terjadi penurunan harga barang komoditas seperti crude palm oil (CPO).
"Nah yang kedua kita musti genjot ekspor. Seperti diketahui biar bagaimanapun, karena harga komoditas menurun, dan Indonesia penjualan salah satu yang besar adalah CPO, karet dan kayu adalah barang daripada komoditas nasional," jelas dia.
Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menerangkan, harga batu bara dalam dua bulan terakhir mengalami penurunan 7%, sementara harga kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 20%.
"Saya utarakan sekali lagi, harga batu bara dalam dua bulan terakhir hilang 7%, harga komoditas kelapa sawit awal tahun itu USD970, sekarang hanya USD720. Berarti lebih dari 20% penurunannya. Sebab itu, ini yang kita kejar,” terang Lutfi.
Mendag menegaskan bahwa pihaknya harus all out untuk memasarkan produk Indonesia dengan sangat baik.
Sebab, tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) melemah, namun tidak diikuti dengan penurunan harga komoditas.
"Karena saya ingatkan, begitu trade balance itu membesar defisitnya, ini akan menyebabkan indikasi ekonomi yang lain. Sebab itu, tahun-tahun sebelumnya meski rupiah melemah, tapi harga komoditas menurun. Sekarang harga komoditas menurun," pungkas dia.
Menurutnya, stabilitas harga terutama harga pangan telah dapat diatasi dengan kerja sama dan komunikasi yang baik antar kementerian terkait.
"Kan begini, target saya dua, stabilisasi harga dan genjot ekspor. Kalau stabilisasi harga kemarin sepertinya dengan kerja sama yang baik, komunikasi yang baik dengan seluruh kementerian, kita bisa jaga inflasi, terutama dari pangan," tuturnya di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Rabu (8/10/2014).
Menurutnya, saat ini yang tengah gencar dilakukannya adalah peningkatan ekspor. Namun seperti telah diketahui, saat ini tengah terjadi penurunan harga barang komoditas seperti crude palm oil (CPO).
"Nah yang kedua kita musti genjot ekspor. Seperti diketahui biar bagaimanapun, karena harga komoditas menurun, dan Indonesia penjualan salah satu yang besar adalah CPO, karet dan kayu adalah barang daripada komoditas nasional," jelas dia.
Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menerangkan, harga batu bara dalam dua bulan terakhir mengalami penurunan 7%, sementara harga kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 20%.
"Saya utarakan sekali lagi, harga batu bara dalam dua bulan terakhir hilang 7%, harga komoditas kelapa sawit awal tahun itu USD970, sekarang hanya USD720. Berarti lebih dari 20% penurunannya. Sebab itu, ini yang kita kejar,” terang Lutfi.
Mendag menegaskan bahwa pihaknya harus all out untuk memasarkan produk Indonesia dengan sangat baik.
Sebab, tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) melemah, namun tidak diikuti dengan penurunan harga komoditas.
"Karena saya ingatkan, begitu trade balance itu membesar defisitnya, ini akan menyebabkan indikasi ekonomi yang lain. Sebab itu, tahun-tahun sebelumnya meski rupiah melemah, tapi harga komoditas menurun. Sekarang harga komoditas menurun," pungkas dia.
(izz)