Pengembangan Terminal 3 Soekarno-Hatta Sudah 60%

Rabu, 08 Oktober 2014 - 19:30 WIB
Pengembangan Terminal 3 Soekarno-Hatta Sudah 60%
Pengembangan Terminal 3 Soekarno-Hatta Sudah 60%
A A A
JAKARTA - Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II mengklaim pembangunan pengembangan Terminal 3 Ultimate di bandara tersebut telah mencapai 60%. Sisanya, 40% lagi ditargetkan akan diselesaikan hinga Juli 2015 mendatang.

Manajer Humas dan Protokoler Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, berbagai pengembangan telah dilakukan PT Angkasa Pura II agar tidak terjadi stagnan dalam pelayanan kepada pengguna saja bandara.

“Progresnya sudah sekitar 60% selesai, itu meliputi fisik bangunan dan infrastruktur jalan,” ujar Yudis, Rabu (8/10/2014).

Ditanya apa yang berbeda dengan Terminal 3 saat ini, Yudis menjelaskan, tak ada yang terlalu berbeda. Karena Terminal 3 sudah masuk dalam terminal modern. Adapun yang akan dilengkapi diklaim Yudis, adanya baggage handling system (BHS). Sebuah sistem pendistribusian tas bagasi yang diklaim akan jauh lebih nyaman dan aman dengan sistem computerized.

“Jadi tempat bagasi terpadu. Check-in-nya juga sama by island system, jadi tidak ada antrean lagi. Nanti setiap bagasi dibarcode, secara sistem barcode itu akan membaca untuk kemudian menempatkan bagasi tersebut sesuai dengan daerahnya. Jadi tidak ada lagi tenaga manusia di situ. Nah sistem ini akan meminimalisir ‘tikus bagasi’. Kemungkinan barang hilang kecil,” ujarnya.

Sedangkan flyover untuk keberangkatan menurut Yudis juga sudah dalam progress pembangunan. Kedepannya, kata dia, akan ada automatic people mover system atau kereta tanpa awak. Itu bagian dari penghubung antar terminal, seperti Terminal 1, 2 dan 3 selain dengan menggunakan bus.

“Kereta tanpa awak ini akan membantu pengguna jasa bandara. Kalau saat ini kan hanya bus saja, besok ada terminal 3 Ultimate, akan ada automatic people mover system,” terangnya.

Yudis juga mengatakan, kapasitas Terminal 3 Ultimate ini akan dapat menampung 25 juta penumpang.

Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi menyampaikan, untuk mengatasi berbagai permasalahan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, tidak bisa diselesaikan secara parsial, melainkan harus dilakukan pengembangan secara komprehensif.

Karenanya, kata dia, kenapa ada kereta di Bandara, karena di dalamnya juga terdapat Stasiun KA Integrated Building yang menghubungkan dengan T1, T2 dan intermoda secara terintegrasi.

“Sehingga T1, T2, T3 dan Gedung Kargo akan terkoneksi. Untuk stasiun kereta api, merupakan Integrated Building setinggi 7 lantai, yang dilengkapi dengan fasilitas parkir berkapasitas 20.000 lot mobil. Menurut rencana, jalur KA Stasiun Tangerang ter-connect dengan Stasiun KA di Integrated Building Bandara Soetta. Sehingga, baik penumpang KA, taksi, bus dan moda lainnya akan bertemu di Integrated Building. Di sini, juga terdapat connecting transportation, yaitu Automated People Mover Systems,” jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5417 seconds (0.1#10.140)