Bukopin Targetkan Penjualan ORI 011 Rp175 Miliar
A
A
A
SURABAYA - Minat investor di Jawa Timur (Jatim) untuk mengoleksi Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 011 cukup tinggi. Bank Bukopin mentargetkan penjualan ORI 011 sebesar Rp175 miliar untuk 200 investor secara nasional.
Jika target yang ditetapkan tercapai, maka akan ada feebase income untuk Bank Bukopin. Selain itu, citra Bank Bukopin juga akan meningkat di mata Kementerian Keuangan RI maupun masyarakat Indonesia. Bahkan, pemerintah akan memberikan kesempatan untuk penjualan ORI seri berikutnya.
“Kami fokus menjual ORI, kami yakin bisa tercapai semua target yang dibebankan,” kata Manager Konsumer Bank Bukopin Surabaya, Bambang Heryawan di Graha Bukopin Surabaya, Rabu (8/10/2014).
Bambang mengatakan, ORI 011 akan ditawarkan pada 1-15 Oktober 2014 mendatang. Dari target yang ditetapkan di Surabaya sebesar Rp15 miliar, saat ini Bank Bukopin Surabaya sudah berhasil menjual sebanyak 80%. “Jadi kami sangat yakin, hingga 15 Oktober nanti, bisa terjual semua,” ujarnya.
Secara nasional, target penjualan ORI di Bank Bukopin mencapai Rp175 miliar. Untuk Surabaya, hal ini mengalami kenaikan Rp25 miliar dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp150 miliar. Keberadaan ORI ini pun menjadi salah satu investasi alternatif yang menarik bagi nasabah.
Sebab, dengan adanya kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka banyak manfaat yang diperoleh nasabah. Di antaranya mereka mendapatkan bunga ORI yang lebih tinggi yakni 8,5% per tahun. Selain itu, pembelian ORI mulai harga satuan Rp5 juta hingga maksimal Rp3 miliar. “Ini membuat nasabah banyak yang melirik untuk membeli ORI,” terang Bambang.
Hal lain yang menarik, kata Bambang, adalah dalam hal pemotongan pajak. Jika biasanya pajak bunga tabungan atau pun deposito adalah sebesar 20%, maka dengan membeli ORI, maka pajaknya hanya dikenakan 15%. Hal tersebut, tentu saja membuat nasabah menjadi diuntungkan.
Berbagai keuntungan ini pun, terang Bambang, membuat masyarakat tak segan untuk menginvestasikan dananya lewat ORI.
Bahkan, mereka yang sebelumnya punya tabungan, ada yang memilih mengalihkan ke ORI. Dari komposisi pembelian ORI 011 di Bank Bukopin, sebesar 60% adalah nasabah yang menabung secara murni, sedangkan sisanya 40% adalah nasabah yang mengalihkan produk tabungannya ke ORI.
“Banyak keuntungan ini yang membuat masyarakat berbondong-bondong membeli ORI,” beber dia.
Sementara itu, Rachmursito, Pemimpin Cabang Bukopin Surabaya mengatakan, di Surabaya permintaan oleh nasabah Bukopin sangat tinggi. kondisi ini didorong beberapa faktor. Selain telah dijamin pemerintah dan bisa dijualbelikan di pasar sekunder, masyarakat juga percaya bahwa Rupiah cenderung akan kembali stabil.
Jika target yang ditetapkan tercapai, maka akan ada feebase income untuk Bank Bukopin. Selain itu, citra Bank Bukopin juga akan meningkat di mata Kementerian Keuangan RI maupun masyarakat Indonesia. Bahkan, pemerintah akan memberikan kesempatan untuk penjualan ORI seri berikutnya.
“Kami fokus menjual ORI, kami yakin bisa tercapai semua target yang dibebankan,” kata Manager Konsumer Bank Bukopin Surabaya, Bambang Heryawan di Graha Bukopin Surabaya, Rabu (8/10/2014).
Bambang mengatakan, ORI 011 akan ditawarkan pada 1-15 Oktober 2014 mendatang. Dari target yang ditetapkan di Surabaya sebesar Rp15 miliar, saat ini Bank Bukopin Surabaya sudah berhasil menjual sebanyak 80%. “Jadi kami sangat yakin, hingga 15 Oktober nanti, bisa terjual semua,” ujarnya.
Secara nasional, target penjualan ORI di Bank Bukopin mencapai Rp175 miliar. Untuk Surabaya, hal ini mengalami kenaikan Rp25 miliar dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp150 miliar. Keberadaan ORI ini pun menjadi salah satu investasi alternatif yang menarik bagi nasabah.
Sebab, dengan adanya kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka banyak manfaat yang diperoleh nasabah. Di antaranya mereka mendapatkan bunga ORI yang lebih tinggi yakni 8,5% per tahun. Selain itu, pembelian ORI mulai harga satuan Rp5 juta hingga maksimal Rp3 miliar. “Ini membuat nasabah banyak yang melirik untuk membeli ORI,” terang Bambang.
Hal lain yang menarik, kata Bambang, adalah dalam hal pemotongan pajak. Jika biasanya pajak bunga tabungan atau pun deposito adalah sebesar 20%, maka dengan membeli ORI, maka pajaknya hanya dikenakan 15%. Hal tersebut, tentu saja membuat nasabah menjadi diuntungkan.
Berbagai keuntungan ini pun, terang Bambang, membuat masyarakat tak segan untuk menginvestasikan dananya lewat ORI.
Bahkan, mereka yang sebelumnya punya tabungan, ada yang memilih mengalihkan ke ORI. Dari komposisi pembelian ORI 011 di Bank Bukopin, sebesar 60% adalah nasabah yang menabung secara murni, sedangkan sisanya 40% adalah nasabah yang mengalihkan produk tabungannya ke ORI.
“Banyak keuntungan ini yang membuat masyarakat berbondong-bondong membeli ORI,” beber dia.
Sementara itu, Rachmursito, Pemimpin Cabang Bukopin Surabaya mengatakan, di Surabaya permintaan oleh nasabah Bukopin sangat tinggi. kondisi ini didorong beberapa faktor. Selain telah dijamin pemerintah dan bisa dijualbelikan di pasar sekunder, masyarakat juga percaya bahwa Rupiah cenderung akan kembali stabil.
(gpr)